Jakarta (ANTARA) - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto mengatakan Polisi Militer Daerah Militer I/Bukit Barisan telah memeriksa 45 orang prajurit Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 2/Kilap Sumagan terkait bentrok di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Yusri mengatakan dari 45 prajurit yang diperiksa itu akan diketahui prajurit yang terlibat langsung dalam insiden bentrok tersebut, sebagai provokator, ataupun mereka yang sekadar ikut-ikutan.
"Panglima juga sudah menyampaikan perkara tersebut sudah ditangani oleh Pomdam I/Bukit Barisan. Jadi, dari Pomdam I sekarang ini sudah mengamankan 45 orang. Nanti dari 45 orang ini akan dipilah-pilah karena tidak mungkin 45 orang ini akan ikut (seluruhnya, red)," kata Danpuspom saat jumpa pers di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menko Polkam pastikan proses hukum kasus Deli Serdang berjalan
Sekelompok masyarakat terlibat bentrok dengan sejumlah prajurit Yonarmed 2/KS di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (8/11) pekan lalu.
Akibat insiden itu, seorang laki-laki warga sipil berinisial RAB (usia 62 tahun) meninggal dunia, kemudian delapan warga sipil luka-luka. Dari delapan warga yang terluka, tiga orang di antaranya korban salah sasaran.
Dari pihak TNI, seorang prajurit berinisial M dilaporkan luka-luka.
"Untuk delapan korban (warga sipil, red) yang luka-luka sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Sembiring menuju rumah sakit Putri Hijau diberikan perawatan terbaik sampai dengan sembuh," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I Bukit Barisan Kolonel Infanteri Doddy Yudha di Medan, Minggu (10/11).
Baca juga: Panglima sebut kasus di Deli Serdang diawali prajurit tegur geng motor
Kapendam melanjutkan Pangdam I/Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan telah bertemu korban dan keluarganya, serta melakukan mediasi di Markas Komando Yonarmed 2/KS.
"Pangdam telah memberikan pengarahan terharap seluruh prajurit Yonarmed 2 Medan dalam rangka memastikan situasi (kembali kondusif)," tutur dia.
Kapendam juga memastikan situasi telah reda dan tidak ada aksi balasan terkait insiden di Deli Serdang tersebut.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat diminta tanggapannya mengenai insiden itu menjelaskan insiden bentroknya prajurit Yonarmed 2/KS dengan sejumlah warga di Deli Serdang, Sumatera Utara, berawal dari prajurit TNI menegur seorang anggota geng motor karena telah meresahkan masyarakat.
Panglima menilai keberadaan geng motor sering kali meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban di jalan.
"Jadi memang diawali anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota, karena mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan," kata Panglima TNI saat ditemui di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11).
Agus melanjutkan selepas teguran itu, kemudian ada adu mulut dan terjadi perkelahian massal.
Baca juga: Kodam I Bukit Barisan periksa 33 oknum prajurit terkait perkelahian
Baca juga: Anggota DPR kecam tindakan oknum TNI serang warga Deli Serdang
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024