Menurut dia, geostrategi terkait bangsa Indonesia yang biasa dikaji itu erat kaitannya dengan wawasan nusantara. Namun, dia mengatakan bahwa definisi wawasan nusantara terlalu filosofis bagi anak-anak yang duduk di bangku sekolah.
"Saya kira perlu dikaji kembali definisi, diperbaiki dan dapat dipahami secara mudah, karena wawasan nusantara adalah geostrategi Indonesia," kata Aher saat rapat Komisi I DPR RI bersama Lemhanas di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa geostrategi pengetahuan tentang seluruh kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sebagai strategi untuk kemajuan bangsa di masa depan. Pengetahuan itu pun nantinya memberikan cara untuk mengelola kekayaan yang berasal dari anugerah tuhan demi kemakmuran.
"Nah situasi ini nampaknya jarang dihadirkan, harus terbuka supaya anak bangsa bisa memahami apa itu wawasan nusantara dan geostrategi dengan baik, kemudian landasan pembangunan ke depan pun berlandaskan geostrategi," katanya.
Berkaca dari pengalamannya saat menjadi Gubernur Jawa Barat selama 10 tahun, dia mengatakan bahwa berbagai agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) biasanya langsung membahas soal program-program. Padahal, kata dia, program nasional itu perlu berangkat dari geostrategi.
Dia pun mengaku bakal mendukung jika nantinya Lemhanas memerlukan anggaran tambahan untuk hal tersebut. Karena, dia menilai anggaran yang dikeluarkan untuk menanamkan pengetahuan geostrategi kepada anak bangsa, akan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Anak bangsa menjadi sadar akan bangsanya, dengan penyadaran strategi dari Lemhanas itu maka nanti jadi produktif, dan produktivitas itu dampaknya ke depan menjadi kesejahteraan bangsa ini untuk keadilan dan kemakmuran," katanya.
Baca juga: Lemhanas: Strategi geopolitik Indonesia fokus pada stabilitas kawasan
Baca juga: Lemhanas: Presiden perjuangkan pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun
Baca juga: Lemhanas tekankan pentingnya Indonesia perkuat geo cybernetic
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024