Palembang (ANTARA) - Ditpolairud Polda Sumatera Selatan membuat klinik terapung yang memberikan layanan kesehatan untuk warga di wilayah perairan Kabupaten Banyuasin.

Direktur Polairud Polda Sumsel Brigjen Pol Andreas Kusmaedi di Palembang, Rabu, mengatakan bahwa proyek inovasi tersebut merupakan inisiatif dari personelnya yakni AKBP Tito, yang kini sedang melaksanakan pendidikan PKN tingkat II.

Ia menyebutkan klinik terapung mampu memberikan kesehatan layanan masyarakat yang lebih komprehensif dan mampu mengatasi hambatan dan juga menjadi strategi menguatkan layanan kesehatan.

"Klinik terapung ini beroperasi menggunakan sebuah kapal milik Polda Sumsel yang memberikan layanan kesehatan pemeriksaan dan obat- obatan," katanya.

Baca juga: Ditpolairud tanam 73 ribu bibit mangrove lestarikan ekosistem laut

Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga menjadi sarana untuk menguatkan dan meningkatkan kerja sama antara Dinas Kesehatan dengan Ditpolairud Polda Sumsel.

Sebelumnya, Ditpolairud Polda Sumsel dalam melayani kesehatan warga di perairan hanya menyediakan kapal sebagai ambulans untuk menjadi sarana transportasi saja. Namun dengan adanya klinik terapung ini diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat Banyuasin yang sebesar 70 persen wilayahnya merupakan perairan.

"Klinik terapung ini akan beroperasi di wilayah perairan Kabupaten Banyuasin untuk memberikan layanan kesehatan kepada warga," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Trisnawarman mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada AKBP Tito yang sedang menempuh pendidikan PKN tingkat II.

Baca juga: Ditpolairud Kaltara-PPM Sabah tingkatkan pengawasan laut di perbatasan

"Bantuan klinik terapung dari Polda Sumsel itu akan membantu warga. Misalnya, untuk mengakses layanan kesehatan di daerah Sungsang memerlukan waktu tiga jam," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa akan mengadakan pertemuan dengan gubernur agar bisa membantu pihak kepolisian seperti kapal untuk operasi dan SDM yang lebih baik lagi.

Menurut dia, warga di wilayah perairan biasanya menderita penyakit kulit, infeksi, dan kusta. Selain itu, kondisi ekonominya menengah ke bawah.

"Klinik terapung ini akan membantu masyarakat. Dinkes tidak bisa membantu anggaran, tetapii akan membantu untuk obat dan tenaga medis," katanya.

Baca juga: Ditpolairud Polda Maluku patroli pengawasan kawasan konservasi Banda

Ia menambahkan bahwa klinik terapung ini akan melayani warga seperti pengobatan umum, konsultasi, dan rujukan.

Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024