"Walaupun mungkin lewat perundingan, bisa saja diputuskan THR ditangguhkan karena kondisi perusahaan yang begitu parah. Tapi menurut saya berapapun seyogyanya dibayarkan," kata Menperin.
Jakarta (ANTARA News) - Menperin Fahmi Idris mengimbau pengusaha membayar Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai kemampuan guna memberi ketenangan bagi pekerja dalam merayakan hari raya keagamaan. "Seyogyanya memang THR itu dibayar," katanya di sela-sela buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh Kadin Indonesia, Komisi VI DPR-RI, asosiasi, dan wartawan di rumah dinasnya, di Jakarta, Selasa malam. Ia mengatakan kalaupun perusahaan mengalami masalah, maka hendaknya pengusaha melakukan perundingan dengan para pekerja guna mengurangi prosentase THR ataupun kemudian menundanya. "Walaupun mungkin lewat perundingan, bisa saja diputuskan THR ditangguhkan karena kondisi perusahaan yang begitu parah. Tapi menurut saya berapapun seyogyanya dibayarkan," katanya. Sejauh ini ia menilai tidak banyak industri yang diketahuinya tidak membayar THR meskipun saat ini kondisi industri sedang tidak baik akibat daya beli yang lemah. "Waktu saya jadi Menaker, yang tidak bayar sedikit. Hampir tidak ada yang mengeluhkan penundaan THR. Praktis semua bayar, tapi ya itu bayar seperempat atau setengah," katanya. Fahmi tidak mengetahui secara persis saat ini sektor apa saja yang diketahuinya menyatakan tidak mampu membayarkan THR kepada para pekerjanya. Namun, ia bersikeras bahwa berapapun hendaknya THR tetap diberikan kepada karyawan, dan kalaupun perusahaan sedang susah harus dirundingkan besaran prosentase THR-nya. Nampak hadir pada acara buka puasa di rumah dinas Menperin itu antara lain Ketua Komisi VI DPR-RI Didiek J Rachbini, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri Teknologi dan Kelautan Rachmat Gobel, Wakil dan Ketua Umum Kadin Bidang Pariwisata, Perhubungan, dan Telematika Chris Kanter. Hadir pula Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir, dan pimpinan media massa seperti Pemimpin Umum LKBN ANTARA Asro Kamal Rokan dan pimpinan ANTV Uni Lubis. Di samping itu juga banyak ketua-ketua asosiasi dunia usaha, seperti Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Sutrisno, Ketua Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) Azis Pane, dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Thomas Darmawan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006