Jakarta (ANTARA) - Majelis Masyayikh meluncurkan aplikasi penjaminan mutu bagi pesantren yang dinamai Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh (SYAMIL) sebagai bagian dari upaya peningkatan dan pengembangan lembaga pendidikan agama Islam tersebut.
"Ini adalah langkah konkret untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik," ujar Ketua Majelis Masyayikh Abdul Ghoffar Rozin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Peluncuran tersebut dilakukan saat kick off program Majelis Masyayikh "Siap Melayani" di Jakarta.
Gus Rozin menekankan pentingnya menjaga kemandirian pesantren. Menurut dia, anggaran menjadi salah satu ukuran keberhasilan dari sistem pendidikan pesantren yang baru.
Dalam hal ini, Majelis Masyayikh yang berperan sebagai penghubung antara pesantren dan negara, memastikan aspirasi pesantren didengar dan diperhatikan.
"Kami, Majelis Masyayikh harus memastikan bahwa hak-hak pesantren tetap terlindungi," kata dia.
Di samping itu, ia menjelaskan bahwa setiap tahun pesantren di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama setelah adanya UU No. 18 Tahun 2019 yang memberikan perhatian khusus terhadap pesantren.
Dengan meningkatnya jumlah pesantren, kata dia, tantangan dalam pengembangan dan penyediaan layanan berkualitas juga semakin kompleks.
"Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, kita dituntut untuk memberikan layanan yang lebih baik, Majelis Masyayikh mengupayakannya melalui SYAMIL agar pesantren dapat terus berkembang dan imbang dengan perkembangan teknologi yang ada," kata dia.
Ia juga menyoroti kesenjangan antara kebijakan yang ada dengan pelaksanaan di lapangan, yang kerap kali menyulitkan pesantren dalam mengakses sumber daya. Dengan begitu diperlukan verifikasi data dan integrasi regulasi antara pusat dan daerah.
"Tanpa data dan regulasi yang baik, kita akan kesulitan dalam melayani pesantren," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyatakan tekadnya untuk menyusun dana abadi bagi pesantren.
Marwan yakin bahwa tahun ini akan menjadi momen kemenangan bagi dunia pesantren di Indonesia. Ia menekankan pentingnya pengakuan negara terhadap pesantren agar dapat menikmati fasilitas dan hak yang setara dengan pendidikan formal lainnya.
"Kami akan mengawasi hak-hak kita (pesantren) dan mengawal hak lulusan sehingga anggarannya setara," kata dia.
Baca juga: Penjaminan mutu dinilai penting untuk tingkatkan kualitas pesantren
Baca juga: Majelis Masyayikh jadi jembatan untuk perkuat tata kelola pesantren
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024