Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyarankan kepada masyarakat maupun wisatawan yang melakukan aktivitas keluar maupun masuk ke daerah itu agar menggunakan jalur laut atau kapal guna menghindari dampak abu vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Aktivitas penerbangan di Bandara Lombok banyak yang dibatalkan sebagai dampak abu vulkanik, sehingga alternatif saat ini warga bisa menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Lembar," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaludin Malady di Lombok Tengah, Rabu.
Ia mengatakan, sebanyak 30 penerbangan domestik maupun internasional di Bandara Lombok dibatalkan akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, sehingga banyak wisatawan yang batal berangkat.
"Banyak wisatawan yang batal terbang hari ini, termasuk saya dan rombongan yang akan berangkat menuju Jakarta," katanya.
Oleh karena itu, jika ada warga yang memiliki aktivitas mendesak bisa menggunakan kapal dari Pelabuhan Lembar menuju Surabaya dan Bali, setelah itu bisa menggunakan bus atau kereta api.
"Banyak penerbangan yang dibatalkan. Pihak maskapai juga belum bisa memberikan kepastian kapan bisa normal kembali," katanya.
Sementara itu, Humas Bandara Lombok Arif Haryanto mengatakan berdasarkan data sementara hingga Rabu siang jumlah penerbangan yang dibatalkan mencapai 30 penerbangan dari semua maskapai. Sedangkan beberapa rute penerbangan lain masih ada yang delay dan kemungkinan dibatalkan karena arah semburan abu vulkanik Gunung Lewotobi masih ke arah barat.
"Artinya yang masih delay ini kemungkinan bisa batal juga, tergantung kondisi abu vulkanik letusan Gunung Lewotobi," katanya.
Menurut dia jumlah penumpang yang terdampak sekitar 6.000-an orang berdasarkan jumlah rata-rata penumpang per hari di Bandara Lombok.
Baca juga: Bandara Bali: 22 penerbangan internasional batal dampak erupsi Lewotobi
Baca juga: Semua rute penerbangan di Bandara Lombok terdampak letusan Lewotobi
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024