Pembakaran yang dilakukan oleh oknum individu dan kelompok masih lebih intensif sehingga titik panas makin banyak
Pekanbaru (ANTARA News) - Titik panas terus bermunculan selama perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah, dengan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sedikitnya sudah menghanguskan 848 hektar.
"Satuan Tugas Darat melaporkan 848 hektar telah terbakar. Di lapangan luas wilayah yang terbakar lebih luas karena banyak daerah terbakar yang jauh dari aksesibilitas sehingga tidak terhitung luasnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangna Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam surat elektronik yang diterima Antara di Pekanbaru, Rabu.
Pemprov Riau hingga kini masih menetetapkan status Siaga Asap dan upaya pemadaman terus dilakukan pasukan gabungan di dalam Satuan Tugas (Satgas) Riau.
Menurut Sutopo, Satgas udara masih terus mengoperasikan helikopter untuk menjatuhkan bom air (water bombing) dan modifikasi cuaca untuk hujan buatan.
Upaya pemadaman tersebut dikombinasikan dengan pasukan Satgas Darat berisi ratusan personil. Pasukan darat terdiri dari 100 personil TNI AD, 100 personil TNI AU, dan 500 personil Polri.
Iia mengatakan ratusan personel Manggala Agni Kementerian Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, dan relawan ikut memadamkan api.
"Pembakaran yang dilakukan oleh oknum individu dan kelompok masih lebih intensif sehingga titik panas makin banyak," katanya.
Setelah selesai merayakan Lebaran, aparat dari Brimob Polda Riau, Polres dan Manggala Agni langsung melakukan pemadaman di beberapa titik. "Water canon" Polres Indragiri Hilir digunakan untuk memadamkan api karen terbatasnya air.
"Kabut asap telah menutupi wilayah Kota Dumai sehingga jarak pandang dua kilometer pada pagi hari," kata Sutopo.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014