Pasti itu akan dapat terselesaikan. Belum ada (dampak)
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyebut abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, belum mempengaruhi pariwisata di Pulau Dewata.
“Tidak ada masalah. Ya kami percaya dengan Sang Hyang Widhi, pada semesta Bali ini yang begitu baik,” katanya di sela forum ekonomi di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia optimistis kendala alam yang dihadapi dapat terselesaikan karena ada beberapa maskapai dari Australia yang melayani penerbangan internasional dari dan menuju Bali membatalkan jadwal akibat dampak abu vulkanik gunung api tersebut.
“Pasti itu akan dapat terselesaikan. Belum ada (dampak),” ucapnya.
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab memastikan hingga saat ini bandara itu masih beroperasi normal meski ada sejumlah maskapai internasional dari Australia yang membatalkan penerbangan dari dan menuju Bali.
Ia mendata beberapa penerbangan pada 4 November 2024 dan pada 8-11 November 2024 mengalami pembatalan penerbangan yang pada periode itu tercatat sebanyak 46 penerbangan yang terdiri dari 30 penerbangan keberangkatan dan 16 kedatangan yang terdampak.
Sedangkan pada Selasa (12/11) terdapat 12 penerbangan domestik, yaitu tujuh keberangkatan dan lima kedatangan yang terdampak dan ada 22 penerbangan internasional yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan yang terdampak oleh maskapai asing asal Australia tujuan Sydney, Melbourne, Brisbane, dan Adelaide.
PT Angkasa Pura Indonesia telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan observasi wilayah udara bandara melalui tes menggunakan kertas hitam dan tidak ditemukan adanya abu.
Baca juga: BMKG Ngurah Rai pastikan belum ada abu vulkanik Lewotobi di Bali
Baca juga: Bandara Bali: 22 penerbangan internasional batal dampak erupsi Lewotobi
Begitu juga pengamatan yang sama dilakukan BMKG melalui Stasiun Meteorologi Ngurah Rai juga tidak menemukan adanya abu pada tes kertas hitam itu serta belum ada laporan dari pilot yang mengalami dampak abu vulkanik.
Pihak bandara juga telah memiliki Rencana Pengelolaan Bencana di Bandara Ngurah Rai berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam.
Posko bersama di pusat pengendalian operasi bandara juga (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh pemandu kepentingan terkait.
Saat ini, terdapat lima bandara di Nusa Tenggara Timur yang masih aktif dilayani dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu Kupang, Labuan Bajo, Tambolaka, Waingapu, Ende.
Baca juga: Menteri PU ungkap Bandara Bali Utara sudah miliki kajian
Baca juga: Bali tambah maskapai yang layani rute Hongkong
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024