Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Flores Timur tetap akan dilaksanakan di tengah bencana yang terjadi di daerah itu.
"Nanti akan ada tempat pemungutan suara (TPS) khusus di lokasi pengungsian," kata Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Baca juga: Gubernur: Wapres dijadwalkan tinjau korban erupsi Lewotobi Laki-Laki
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November mendatang di Kabupaten Flores Timur yang kini masih diterjang bencana erupsi Gunung Lewotobi.
Andriko mengatakan kemungkinan akan ada beberapa TPS yang akan dibangun lokasi pengungsian, sebab sebelumnya sudah ada pembahasan berkaitan hal pilkada di Flores Timur.
"Sore nanti juga akan ada pembahasan lanjutan melalui zoom dengan Mendagri, KPU dan pihak terkait berkaitan dengan pelaksanaan pilkada di Flores Timur," ujar dia.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur Jemris Fointuna juga memastikan bahwa pelaksanaan pilkada tetap berlangsung di daerah bencana tersebut.
"Dengan memindahkan lokasi TPS dari 11 desa dari 14 desa terdampak bencana itu ke posko pengungsian," ujar dia.
Baca juga: Pastikan negara hadir, Wapres pimpin rapat penanganan erupsi Lewotobi
Saat ini, ujar dia, KPU Flores Timur bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten setempat tengah mendata kembali pengungsi untuk memastikan kembali pengungsi sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau belum.
"Yang menjadi tugas berat KPU dan dinas terkait adalah harus memastikan korban erupsi yang terdata dalam DPT itu berada di lokasi pengungsian yang mana," ujarnya.
Menurut dia, pendataan tersebut juga untuk memastikan berapa jumlah TPS yang harus disiapkan di lokasi pengungsian itu.
Baca juga: BMKG sebut ruang udara Manggarai Barat masih terpapar abu vulkanik
Baca juga: Basarnas: Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi bertambah jadi 12.200 orang
Baca juga: BNPB: Pengungsian Lewotobi di Sikka dipindah ke jarak yang lebih aman
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024