Kontestasi politik di daerah Lampung Selatan, khususnya di wilayah kepulauan, menunjukkan kolaborasi semua pihak yang cukup intens untuk mewujudkan pilkada yang aman, damai, serta berlangsung secara jujur dan adil.
Namun, ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Selatan, tengah menjalankan semua tahapan Pilkada sesuai yang diprogramkan, terdapat sejumlah kendala.
Kendala tersebut adalah cuaca buruk yang sering terjadi di Lampung Selatan sehingga rencana pendistribusian logistik Pilkada 2024 di wilayah kepulauan memiliki tantangan tersendiri yang tidak mudah untuk ditaklukkan.
Cuaca buruk itu yakni, ombak besar sering kali terjadi sehingga membuat para nelayan enggan untuk menyeberangi lautan Selat Sunda karena sangat membahayakan keselamatan.
Selama periode pilkada, KPU Kabupaten Lampung Selatan, sebagai penyelenggara pesta demokrasi di daerah, harus mengatasi hambatan alam, untuk mendistribusikan logistik pilkada seperti surat suara, tinta maupun kotak suara.
Keseluruhan logistik itu harus disalurkan untuk menjaring dan menjamin suara rakyat, salah satunya ke Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, yang masih menggunakan perahu nelayan mengarungi lautan menuju ke pulau tersebut.
Secara geografis, desa pulau ini terletak di selat Sunda atau wilayah selatan perairan Lampung yang berdampingan langsung dengan gunung berapi aktif yakni Gunung Anak Krakatau.
Daerah tersebut juga rentan mengalami bencana alam yang mungkin hadir sewaktu-waktu seperti cuaca buruk dan erupsi gunung anak Krakatau.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menodai pelaksanaan pilkada ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU), maupun pemerintah kabupaten, telah menyiapkan antisipasi, sesuai porsi atau tanggung jawab masing-masing.
KPU Lampung Selatan juga melakukan koordinasi dengan semua pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta TNI Polri untuk mitigasi bencana dan menyukseskan pemungutan hak suara di Pulau Sebesi.
Untuk menjamin hak suara memilih setiap warga negara, para pemangku kepentingan di daerah itu tentunya dituntut untuk lebih berkreasi, inovatif dan memiliki strategi jitu agar seluruh tahapan Pilkada berjalan lancar dan aman.
Skenario khusus pun disiapkan untuk mendistribusikan logistik Pilkada 2024 ke wilayah Pulau Sebesi, karena badai dan ombak besar sering terjadi dan kerap menghambat akses ke daerah tersebut.
Tantangan lainnya pada November dan Desember, merupakan musim hujan sehingga perlu mitigasi khusus.
Beberapa daerah di wilayah desa pulau itu juga pernah memiliki riwayat banjir yang juga membutuhkan persiapan lebih terperinci dan sarat kemampuan antisipatif.
Dukungan banyak pihak
Guna memastikan kelancaran pemungutan suara berjalan tepat waktu, kondisi kabupaten Lampung Selatan yang memiliki wilayah kepulauan, tentu memiliki tantangan tersendiri bagi petugas dalam menyalurkan logistik Pilkada.
Dukungan pengamanan TNI dan Polri juga didapatkan demi memastikan logistik pemilu tiba dengan aman dan selamat serta terdistribusi secara akurat hingga ke daerah pelosok.
Anggota Komisioner KPU Lampung Selatan Irsan Didi mengatakan pihaknya telah menyiapkan perahu khusus untuk mengantisipasi cuaca buruk saat pengiriman logistik pemilihan kepala daerah ke wilayah kepulauan seperti Pulau Sebesi.
Meski demikian, apabila cuaca buruk makin tidak terantisipasi dan terjadi ombak besar, maka perahu tersebut akan menepi demi keselamatan bersama.
Perjalanan menggunakan perahu untuk membelah laut Selat Sunda sampai di Pulau Sebesi membutuhkan waktu kurang lebih dua jam.
Selain itu, pendistribusian juga dilakukan lebih awal, agar saat pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024, kebutuhan logistik Pilkada sudah tersedia di titik tujuan.
Pendistribusian logistik Pilkada itu akan dilakukan pada H-3 pencoblosan di TPS-TPS yang ada di wilayah kepulauan seperti Pulau Sebesi dan Pulau Harimau.
KPU Lampung Selatan memastikan kolaborasi berbagai pihak tersebut memberi jaminan bahwa setiap pemilih, dimana pun berada, bakal mendapatkan haknya untuk memberikan suara.
Menurutnya, proses pendistribusian logistik dalam Pilkada tahun 2024 ini bercermin kepada pendistribusian logistik Pemilu pada bulan Februari tahun 2024.
Dimana proses pengirimannya dikawal ketat oleh pihak keamanan, serta logistik kotak suara dan surat suara dibungkus dengan plastik untuk memastikan keamanan logistik itu dari hantaman ombak besar yang membuat air laut masuk ke dalam perahu dan membuat rusak kotak suara.
Oleh karena itu Irsan Didi berharap, proses Pilkada di Lampung Selatan dapat berjalan lancar, sukses, aman, damai dan kondusif.
Dan tidak kalah penting, dirinya mengajak, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses-proses tahapan Pilkada.
Berdasarkan data, di Desa Tejang Pulau Sebesi terdapat sebanyak 1.938 daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 dengan rincian 1.000 orang pemilih laki-laki dan 938 orang perempuan.
Tidak hanya itu, KPU juga telah menetapkan sebanyak empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada 2024 yang tersebar pada dusun di Desa Tejang Pulau Sebesi.
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lampung Selatan telah menetapkan dua pasangan calon kepala daerah yakni Nanang Ermanto-Antoni Imam dengan nomor urut 01 dan Radityo Egi Pratama-M. Syaiful Anwar dengan nomor urut 02.
Untuk keseluruhan DPT Lampung Selatan, terdapat 790.716 orang yang terdiri atas pemilih laki-laki 400.575 orang dan pemilih perempuan 390.141 orang pada Pilkada kali ini.
Dirinya juga berharap pemilik hak pilih yang telah terdaftar di DPT dapat berpartisipasi aktif menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati di Kabupaten Lampung Selatan.
Baca juga: Bawaslu Lampung harap pilkada perkuat keterikatan masyarakat
Baca juga: Pilkada 2024 di Lampung: Tantangan distribusi logistik ke daerah 3T
Baca juga: Memelihara keharmonisan masyarakat Lampung pada Pilkada serentak 2024
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024