Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan penghargaan kepada para pejuang kesehatan yang membuat kinerja kesehatan di daerah itu semakin bagus pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Selasa, mengatakan momentum peringatan HKN sangat tepat bagi pemerintah untuk memberikan apresiasi kepada pejuang kesehatan, seperti perawat, dokter dan tenaga medis lainnya.
"Harus diakui sektor kesehatan kita masih ada yang kurang dan masih banyak persoalan yang harus kita jadikan pekerjaan rumah, seperti kualitas pelayanan publik, integrasi lembaga yang diberikan otoritas untuk penyediaan layanan kesehatan, juga peningkatan kualitas tenaga kesehatan kita,” kata Akmal Malik usai memimpin Peringatan HKN ke-60 tahun 2024 di Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Selasa.
Baca juga: PB IDI ajak seluruh pihak atasi tantangan kesehatan pada momentum HKN
Pada kesempatan itu, Akmal Malik didampingi Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dan Plt Kadis Kesehatan menyerahkan piagam kepada pemenang tenaga kesehatan teladan, rumah sakit milik pemerintah, kader berprestasi dan berinovasi, kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan toga, health competition yang diselenggarakan oleh Saka Bakti Husada.
Akmal Malik mengatakan keberhasilan Indonesia kembali masuk ke dalam kelompok negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income) setelah terpuruk di era COVID-19, menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
“Kita tidak boleh begitu saja bangga dan lalai untuk terus menantang diri menjadi lebih baik,” kata Akmal Malik.
Periode bonus demografi yang tengah bangsa Indonesia hadapi, lanjut Akmal, terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara.
Baca juga: Hari Kesehatan Nasional, Menkes tabur bunga untuk pahlawan kesehatan
Karenanya, harus bisa dimanfaatkan peluang ini sebagai momentum Indonesia lolos menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Untuk mencapai ini, dimulai tahun 2025 pertumbuhan ekonomi harus berada di kisaran 6 persen hingga 7 persen secara berkelanjutan,” ujarnya.
Syarat utama untuk mencapai target di 2045, tepat 100 tahun usia bangsa Indonesia, adalah manusia Indonesia yang sehat dan cerdas.
"Hal ini tidak akan bisa tercapai tanpa bergandengan tangan dari semua pemangku kepentingan," kata Akmal Malik.
Sesuai tema Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024, yaitu Gerak Bersama, Sehat Bersama, mutlak harus menjadi semangat semua.
Akmal menambahkan setelah pengesahan UU Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, Pemerintah kini sedang memfinalkan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK), yang berfungsi sebagai haluan bersama dalam membangun kesehatan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Wamenkes sebut tindakan nyata kunci hadapi tantangan kesehatan
Baca juga: Komnas: Pemenuhan hak kesehatan perempuan masih belum optimal
"Saya berpesan, RIBK harus diacu oleh pemerintah pusat dan daerah dalam merencanakan, menganggarkan, dan mengimplementasikan program kesehatan di daerah masing-masing," katanya.
Akmal Malik mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kesehatan dan jajaran yang mengangkat isu kanker serviks ini sebagai isu yang utama pada peringatan HKN ke-60 tahun ini.
“Pemerintah Pusat tentu tidak mampu melakukan sendiri, hanya dengan sinergi dan kolaborasi yang erat antara pusat, provinsi, kabupaten dan kota serta partisipasi seluruh elemen masyarakat, sehingga pilar transformasi kesehatan dapat kita tegakkan menuju perubahan yang lebih baik,” tegasnya.
Pewarta: Arumanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024