Usai Pemilu Legislatif dan Presiden pada 2014 yang kritis, bangsa serta masyarakat Indonesia tetap bersatu
Jakarta (ANTARA News) - Mantan presiden RI Profesor Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie mengatakan masyarakat Indonesia patut mensyukuri sistem demokrasi merakyat yang telah berlangsung di Indonesia.
"Demokrasi yang merakyat sudah patut disyukuri oleh seluruh rakyat Indonesia dibandingkan dengan masyarakat di Timur Tengah, wilayah Eropa timur, ataupun Asia," kata Habibie menyampaikan pesan Idul Fitri kepada ANTARA saat ditemui di kediamannya di Jakarta, Senin petang.
Habibie mengatakan warga negara Indonesia perlu menjaga nama baik bangsa yang memiliki jumlah penduduk besar, sekitar 250 juta jiwa.
Ia mengapresiasi sikap bangsa yang tetap menjalin persatuan dan kesatuan tanpa adanya konflik setelah pemilihan legislatif dan presiden yang dilakukan pada 2014.
"Usai Pemilu Legislatif dan Presiden pada 2014 yang kritis, bangsa serta masyarakat Indonesia tetap bersatu," kata Habibie.
Ia menilai siapapun yang telah dicalonkan dalam pemilihan presiden 2014 seluruhnya memihak kepada rakyat Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie yang ditemui usai bersilaturahmi di kediaman Habibie mengatakan akan tetap bersahabat dengan lawan politiknya.
"Akan bersahabat terus, tidak ada bedanya," kata Bakrie.
Menurut dia, perbedaan pendapat politis antar-masyarakat bukan berarti harus menjadi pemicu untuk saling bermusuhan.
Bakrie datang ke kediaman Habibie pada sekitar pukul 19.30 WIB.
Pertemuan Bakrie dengan mantan presiden Habibie saat halal bihalal berlangsung sebentar karena antrian pengunjung lain yang menunggu untuk bersalaman dengan Habibie.
Sejumlah pejabat yang berkunjung ke kediaman Habibie antara lain Wakil Presiden RI Boediono, mantan wakil presiden RI Hamzah Haz, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan politisi Golkar Ginandjar Kartasasmita.
(B019)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014