Insya Allah, aplikasi Info BMKG untuk para petani, lebih menolong daripada Google saat iniJakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut aplikasi Info BMKG lebih menolong para petani dalam memprediksi cuaca dan iklim, ketimbang Google.
"Insya Allah, aplikasi Info BMKG untuk para petani, lebih menolong daripada Google saat ini," kata Dwikorita saat menyampaikan laporan ke Komisi V DPR RI pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara daring di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Info BMKG yang kini sudah diunduh lebih dari 5 juta pengguna di Playstore menyajikan berbagai informasi yang sangat kompleks, tak sekadar cuaca dan iklim, tapi juga keperluan penanggalan musim tanam bagi petani, hingga layanan transportasi seperti pelayaran dan penerbangan.
Baca juga: BMKG sebut metode tradisional bercocok tanam dirusak perubahan iklim
Atas dasar itu pula, kata Dwikorita, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memberikan gelar bagi Info BMKG sebagai aplikasi terbaik dunia untuk kategori multi-sektor pada 2021 lalu.
Meskipun kemampuan Info BMKG diklaim Dwikorita lebih baik dari aplikasi informasi cuaca yang kini dimiliki Google, tapi terdapat sejumlah catatan kelemahan Info BMKG yang dilaporkan kepada Komisi V DPR RI.
Salah satunya, terkait kemudahan akses bagi pengguna, sebab Info BMKG masih perlu diunduh lebih dulu dari toko aplikasi digital, seperti Playstore pada Android maupun AppsStore pada perangkat Apple.
Baca juga: BMKG siapkan aplikasi di Google Playstore
Sedangkan perangkat serupa seperti Accuweather ataupun Nowcast pada Google dapat muncul secara otomatis di layar ponsel pengguna, tanpa perlu mengunduh di toko aplikasi digital.
Bedanya dengan aplikasi yang beredar sekarang, kata Dwikorita, pengguna lebih mudah mengakses layanan sebab produsennya punya kerja sama dengan perusahaan produksi ponsel.
"Jadi, kalau ingin membaca harus menginstal aplikasi dulu, beda kalau Google itu kan bisa muncul sendiri atau Accuweather. Itu bedanya," kata Dwikorita.
Baca juga: BMKG sediakan sistem informasi cuaca maritim bagi nelayan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024