"Tadi kami rapat dipimpin oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Dalam rapat kami membahas dua hal penting. Pertama, bagaimana pelayanan kepada pengungsi yang jumlahnya sekitar 12 ribu jiwa itu. Kemudian, bantuan yang disalurkan ke pengungsi, baik itu tenda, sanitasi, MCK (mandi, cuci, kakus), makanan, layanan kesehatan, termasuk kebutuhan khusus untuk bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui," kata Pratikno di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BNPB pastikan kebutuhan 11.553 pengungsi Lewotobi tercukupi
Pratikno mengatakan dalam Rapat Percepatan Penanggulangan Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki laki tersebut juga membahas langkah-langkah untuk peningkatan kualitas pelayanan terhadap pengungsi, termasuk upaya memindahkan pengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kita bicara mengenai peningkatan kualitas pelayanan terhadap pengungsi, termasuk kita memindahkan pengungsi dari tempat yang kurang aman ke tempat yang lebih aman," kata dia.
Pratikno menambahkan Wapres Gibran juga menekankan penanganan pasca-bencana untuk rekonstruksi, rehabilitasi, dan relokasi yang akan dilakukan sesegera mungkin.
"Kedua, penanganan pasca-bencana untuk rekonstruksi dan rehabilitasi, termasuk relokasi. Kita tidak akan menunggu sampai erupsi selesai, segera bisa disiapkan, mana yang direlokasi, mana yang direnovasi, itu akan dilakukan seawal mungkin," katanya.
Dalam rapat tersebut, dihadiri para menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Menteri Keuangan.
Baca juga: BNPB: Pengungsian Lewotobi di Sikka dipindah ke jarak yang lebih aman
Baca juga: BNPB: Pengungsian diperluas guna tampung semua korban erupsi Lewotobi
"Kami bicara mengenai dua hal itu, dihadiri menteri-menteri terkait, termasuk Menteri Perumahan dan Menteri Keuangan, sehingga penanganan bencana ini bisa dilakukan sebaik-baiknya," katanya.
Berdasarkan data Basarnas, jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki bertambah menjadi 12.200 orang per 11 November 2024. Belasan ribu pengungsi itu tersebar di beberapa wilayah.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024