Zhuhai, China (ANTARA) - Saat ajang Airshow China dibuka pada Selasa (12/11), jajaran alat utama sistem senjata (alutsista) mutakhir yang mengesankan siap ditampilkan untuk pertama kalinya, memberikan gambaran sekilas tentang pencapaian terbaru dalam modernisasi militer China.

Di antara alutsista yang menjadi sorotan utama, jet tempur siluman J-35A, sistem persenjataan rudal permukaan-ke-udara (surface-to-air) HQ-19, drone pengintai-serbu jenis baru, dan jet tempur berbasis kapal induk J-15T siap mencuri perhatian di ajang Airshow China.

Secara resmi dikenal sebagai Pameran Penerbangan dan Kedirgantaraan Internasional China (China International Aviation and Aerospace Exhibition), pameran tersebut dijadwalkan berlangsung dari 12 hingga 17 November di Zhuhai, sebuah kota pesisir di China selatan.

Jet tempur siluman J-35A

Berbeda dengan J-20, pesawat tempur siluman berat yang dirancang terutama untuk superioritas udara, J-35 A ini merupakan pesawat tempur siluman multiperan berukuran sedang yang menampilkan kemampuan superioritas udara serta menjalankan berbagai misi serangan terhadap target darat maupun maritim.

Jet tempur J-35A melakukan latihan adaptif untuk Airshow China ke-15 mendatang di Zhuhai, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Tan Sicheng)
Kombinasi antara J-20 dan J-35A memiliki kemampuan superioritas udara dan multiperan, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara China untuk melaksanakan operasi ofensif di lingkungan yang memiliki ancaman tinggi dan persaingan kekuasaan, kata pakar militer Wang Mingzhi.

Foto arsip ini menunjukkan jet tempur J-35A. (ANTARA/Xinhua/Chen Yang)

"Pengembangan yang sukses dari J-35A membuat China dapat memiliki dua jenis jet tempur siluman, sehingga memberikan Angkatan Udara negara tersebut kemampuan yang lebih baik untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorialnya," imbuh Wang.

Sistem persenjataan rudal permukaan-ke-udara HQ-19

Sorotan utama lainnya adalah debut sistem persenjataan rudal permukaan-ke-udara HQ-19.

Sistem persenjataan ini dirancang terutama untuk intersepsi regional terhadap target rudal balistik dan mewakili kemampuan tempur kualitas baru untuk pertahanan udara berbasis darat dan pertahanan rudal China. Sistem ini juga merupakan alat unggulan bagi angkatan udara strategis negara itu untuk memenuhi perannya dalam menjaga keamanan kedirgantaraan nasional.


Drone pengintai-serbu baru

Kendaraan udara nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) pengintai-serbu jenis baru akan diumumkan dalam ajang Airshow China. Drone ini menjalankan misi pengintaian taktis, pemantauan, dan serangan di lingkungan dengan ancaman rendah hingga sedang selama masa perang.

Bersama dengan drone yang sudah ada, UAV baru ini membentuk sistem pengintaian dan serangan nirawak yang terintegrasi untuk misi strategis dan operasional.

Armada drone nirawak ini menggabungkan berbagai muatan (payload) elektronik-optik, pencitraan radar, dan pengintaian elektronik. Dari segi kemampuan misi, armada drone nirawak ini mengintegrasikan pengintaian, identifikasi, penargetan, dan serangan berpresisi secara waktu nyata (real-time).


Pesawat berbasis kapal induk J-15D, J-15T, Z-20J

Pameran kedirgantaraan ini akan meluncurkan pesawat tempur J-15T, pesawat perang elektronik J-15D, dan helikopter Z-20J. Ketiganya merupakan peralatan tempur utama terbaru yang sedang aktif digunakan oleh Angkatan Laut China, yang menjadi persenjataan inti untuk kelompok kapal induk dan amfibi.

Jet tempur siluman J-20 melakukan latihan adaptif untuk Airshow China ke-15 mendatang di Zhuhai, Provinsi Guangdong, China selatan, 9 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Tan Sicheng)

J-15T memiliki jangkauan tempur yang luas, sehingga memperkuat kemampuan superioritas udara dan serangan anti-kapal. Sebagai pesawat perang elektronik khusus, J-15D merupakan komponen krusial dalam armada pesawat berbasis kapal induk tersebut.

J-15D dan J-15T diperkirakan akan terlibat dalam pertunjukan aerobatik selama acara tersebut.


Korps marinir angkatan laut China

Korps Marinir Angkatan Laut China akan melakukan penampilan perdana di Airshow China, menampilkan demonstrasi operasi serangan udara menggunakan helikopter berbasis kapal induk Z-20J dan helikopter angkut Z-8C. Korps ini bertanggung jawab untuk operasi serangan amfibi di Angkatan Laut China.

Helikopter Z-20J melakukan pelatihan adaptif untuk Airshow China mendatang di Zhuhai, Provinsi Guangdong, China selatan, 10 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Ma Ruizhao)

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan dioperasikannya kapal amfibi besar dan berbagai jenis helikopter yang berbasis kapal induk, Korps Marinir Angkatan Laut China telah meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan operasi penyerangan multidimensi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024