Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties (COP) 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024, sehingga upaya ini searah dengan komitmen pemerintah untuk menjalankan transisi energi menuju swasembada energi berkelanjutan.
Dalam forum itu Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung penambahan pembangkit yang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia dalam mencapai swasembada energi berkelanjutan dengan menyiapkan peta jalan, serta terus memperluas kolaborasi dengan mitra lokal dan global.
"Sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional, PLN optimistis Indonesia dapat mencapai target ini dengan strategi peralihan menuju energi terbarukan dan pengembangan berkelanjutan yang terus-menerus,” kata Darmawan dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Dijelaskannya, PLN telah merancang jalur transmisi hijau (Green Enabling Transmision Line) untuk mengevakuasi listrik hijau dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang mayoritas berada di wilayah terisolir.
Transmisi itu terbentang sepanjang 70 ribu kilometer, dan akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dan menyalurkan listrik bersih ke pusat permintaan di perkotaan.
Lebih lanjut, Darmawan menambahkan, pihaknya terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berasal dari EBT dan memanfaatkan seluruh potensi energi bersih yang saat ini dimiliki oleh Indonesia.
"PLN juga berkomitmen pada pengembangan infrastruktur pendukung, seperti transmisi listrik yang pintar, sistem kendali pintar, distribusi pintar, serta sistem penyimpanan energi baterai untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan," katanya.
Oleh karena itu guna mewujudkan transisi energi ini, pihaknya aktif dalam agenda-agenda penting tingkat global seperti COP 29 untuk meluaskan kolaborasi demi kesuksesan swasembada energi berkelanjutan.
“Diperlukan upaya konkret dari komunitas global, termasuk investasi berkelanjutan, transfer teknologi, dan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan,” kata Darmawan.
Sementara itu Utusan Khusus Indonesia dalam COP 29, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan semua komitmen yang telah dibuat oleh Presiden-Presiden sebelumnya terkait program transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca juga: PLN Indonesia Power lakukan transformasi jadi penyedia energi andal
Pemerintah Indonesia kata Hashim menyambut baik pihak internasional untuk berpartisipasi dalam mengatasi pemanasan global. Pasalnya kata Hashim dampak dari pemanasan global yang terjadi di Indonesia pada akhirnya juga akan dirasakan oleh masyarakat di seluruh belahan dunia.
Baca juga: RI pastikan jadi pemain penting pada COP-29 demi dunia lebih hijau
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menambahkan lewat Paviliun Indonesia di COP 29, dirinya optimistis dapat menjadi wadah penting tidak hanya bagi Indonesia tapi seluruh dunia untuk berkolaborasi bersama dan menemukan solusi mitigasi iklim.
Sementara dalam forum tersebut Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni turut menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus selaras dengan perlindungan lingkungan, khususnya kelestarian hutan. Ia mendorong semua stakeholder harus memainkan peran tersebut demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca juga: Disaksikan Prabowo, PLN kolaborasi sektor energi bersama China
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024