Masyarakat juga untuk mewaspadai potensi hujan yang disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat

Denpasar (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga dua meter di perairan selatan Bali pada 12-14 November 2024.

Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Selasa, mengungkapkan di Selat Bali, Selat Lombok dan perairan selatan Bali diprakirakan ketinggian gelombang laut mencapai hingga dua meter.

Sedangkan kecepatan angin diprakirakan hingga 30 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur-tenggara.

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat, nelayan dan pelaku wisata bahari untuk mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut hingga diperkirakan dua meter itu di perairan selatan Bali.

Tak hanya itu, BBMKG Denpasar juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan yang disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat di Bali bagian barat dan tengah.

Berdasarkan analisis BBMKG Denpasar, kondisi cuaca itu disebabkan oleh indeks El Nino Osilasi Selatan (ENSO) bernilai minus 0,48 yang berpengaruh terhadap peningkatan awan konvektif yang mendorong potensi hujan.

Kemudian, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 28-31 derajat celcius dan massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga 500 milibar atau 5.500 meter.

BBMKG Denpasar memetakan wilayah perairan di antaranya Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan diperkirakan memiliki gelombang tinggi dengan rentang 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran, berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar.

Adapun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi indeks ENSO pada Oktober 2024 sebesar minus 0,59 yang mengindikasikan mulai aktifnya fenomena La Nina dengan kategori lemah.

BMKG juga memprediksi kondisi La Nina terus berlanjut hingga periode Februari hingga April 2025.

Baca juga: BBMKG terbitkan peringatan dini cuaca buruk di Bali
Baca juga: Waspada gelombang tinggi di Samudera Hindia Barat Sumatera

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024