Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian lebih dari Rp10 miliar akibat kebakaran yang menimpa gedung milik BUMN tersebut, Senin (16/10).
Direktur Utama Pertamina, Ari Soemarno, di Jakarta, Selasa, mengatakan kerugian itu akibat terbakarnya sebagian besar peralatan, barang serta interior di tiga lantai yang terbakar.
"Saat ini, masih dihitung berapa angka pasti kerugiannya, termasuk berapa yang ditanggung pihak asuransi," katanya.
Gedung Pertamina berlantai 21 telah diasuransikan ke PT Tugu Pratama Indonesia. Akibat kebakaran selama tujuh jam, tiga lantai gedung itu yakni 19, 20, dan 21 mengalami kerusakan.
Menurut dia, salah satu barang berharga yang hancur itu adalah lukisan kuda karya Basuki Abdullah yang merupakan pemberian maestro lukis tersebut kepada Pertamina sekitar tahun 1970-an.
Berdasarkan inspeksi yang dilakukan, kata Ari, dari lantai dasar hingga 9 masih kondisi baik, sedang lantai 9-16 sebagian kacanya ada yang sengaja dipecah buat mengeluarkan asap, lantai 17 cukup bagus dan 18 ada sedikit bagian yang terkena api.
"Lantai 19 hancur, kecuali bagian barat daya di ruang Wakil Dirut. Lantai 20 sangat parah, kecuali ruang kerja saya dan lantai 21 juga rusak parah," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya melihat ada kemungkinan segera mengaktifkan kembali aktifitas gedung, khususnya lantai dasar hingga 17.
"Sedang pengaktifan kembali lantai 18-21 akan dilakukan setelah terlebih dahulu dievaluasi tim ahli struktur bangunan," ujarnya.
Mengenai penyebab, Ari mengemukakan masih dalam penyelidikan tim forensik Mabes Polri. (*)
Copyright © ANTARA 2006