Beijing (ANTARA) - Ujian atau tes dalam bentuk apa pun tidak akan diizinkan untuk diberikan kepada anak usia prasekolah yang akan mendaftar ke taman kanak-kanak (TK), kata Kementerian Pendidikan China pada Senin (11/11).

Zhang Wenbin, pejabat senior di kementerian itu, mengatakan bahwa TK publik juga harus menerima anak penyandang disabilitas yang dapat beradaptasi dengan kehidupan sekolah, di tengah upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak atas pendidikan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Zhang dalam sebuah konferensi pers untuk membahas undang-undang pendidikan prasekolah, yang diadopsi oleh badan legislatif nasional China pada Jumat (8/11).

Peraturan baru itu, yang akan berlaku mulai 1 Juni 2025, menetapkan bahwa pendidikan prasekolah mengacu pada layanan perawatan dan pendidikan yang disediakan di TK dan lembaga lainnya untuk anak-anak berusia tiga tahun ke atas sebelum mereka masuk ke sekolah dasar (SD).

Peraturan tersebut menyatakan bahwa pendidikan prasekolah adalah bagian integral dari sistem pendidikan nasional sekaligus upaya penting untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.

Dalam beberapa tahun terakhir, China menyaksikan perkembangan pesat dalam pendidikan prasekolah. Tahun lalu, hampir 40,93 juta anak didaftarkan ke TK di seluruh negeri, mencakup 91,1 persen dari seluruh anak usia prasekolah, menurut kementerian itu.

Menghapus ujian dan tes prasekolah juga menandai langkah baru lainnya untuk mengurangi beban akademis pada anak-anak dan pelajar China.

Pada 2021, China merilis dokumen yang mengusulkan kebijakan "pengurangan ganda" yang bertujuan untuk mengurangi pekerjaan rumah yang berlebihan serta durasi les sepulang sekolah bagi pelajar SD dan sekolah menengah pertama (SMP).
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024