Ustad Agung Wirawan yang menjadi Khatib Salat Id di Lapangan Arafuru, Lantamal VI, Senin, mengatakan kemenangan ummat Islam dicapai ketika mampu melalaui bulan suci Ramadan dengan memanfaatkan semua waktu di bulan puasa untuk mencari amalan-amalan.
"Di hari kemenangan ini, kita berharap semua ummat muslim di dunia ini mampu mengambil hikmah ramadan untuk diaplikasikan dalam kehidupan ini," ujarnya.
Agung yang juga anggota DPRD Makassar terpilih mengatakan, mental prajurit TNI dan warga harus dibina agar tercipta tatanan masyarakat yang lebih baik serta pribadi yang tangguh.
Dia mengatakan, di dunia ini ada orang-orang yang merugi dan beruntung dan semuanya ada dalam kitab suci Islam, Al-Quran diantaranya dalam Surah At Tin (4) yang menyebutkan ada orang-orang yang beruntung karena keberuntungan seperti orang yang mendapat pangkat dan jabatannya.
Sedangkan bagi kelompok orang-orang lainnya yang merugi adalah orang yang tidak memanfaatkan kehidupan yang diberikannya yakni tidak mendapatkan pangkat dan jabatan serta tidak melakukan amalan-amalan seperti salat, sedekah, puasa dan berinfaq.
"Berbahagialah kita ketika diberi amanah, jabatan serta masih tetap menjalankan semua perintah agama. Alangkah celakanya jika di dunia kita tidak mendapatkan keberuntungan dan tidak menjalankan semua printah agama," katanya.
Karena jika itu terjadi, maka yang ada hanyalah penyesalan karena bulan Ramadan merupakan bulan 1000 bulan yang mempunyai amalan yang sangat tinggi dan di dalamnya dibukakan pintu-pintu surga dan pintu-pintu amal.
Menurutnya, puasa mengajarkan manusia untuk bisa memenangkan hawa nafsu. Puasa juga mengajarkan cinta kasih kepada sesama maupun penciptanya.
"Puasa selama sebulan mampu menjadi guru yang paling hebat karena orang-orang yang dapat memenangkan dirinya adalah orang-orang yang mempunyai martabat dan kemuliaan disisi Allah swt," jelasnya.
Selain itu, dia juga menyampaikaan jika semua pintu-pintu amal dan pintu-pintu surga akan dibuka pada bulan Ramadan dan bagi seorang muslim yang tidak memanfaatkannya akan menjadi manusia yang merugi.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014