“Tentu saja itu bisa (dijadikan waktu baik memasarkan produk lokal Indonesia). Sebenarnya bisa sekali, contoh dari para mitra yang jadi anggota co-branding Wonderful Indonesia terkait, misalnya susu atau air kelapa (lokal),” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menanggapi banyaknya ajang olahraga yang digelar di berbagai daerah seperti lari maraton, Made mengatakan olahraga tidak hanya berdampak baik pada kebugaran tubuh, tetapi juga memberikan peluang bagi ekosistem pariwisata semakin tumbuh.
Dalam mempromosikan produk lokal pada wisatawan misalnya. Ajang tersebut biasanya bakal memberikan produk cenderamata (merchandise) kepada masyarakat yang mengikuti acara.
Baca juga: eKuliner Awards 2024: Apresiasi dari Kemenparekraf dan Paxel untuk UMKM Kuliner Terbaik Indonesia
Beberapa merchandise itu bisa berupa makanan ataupun minuman seperti minuman isotonik ataupun air kelapa yang dapat menunjang fisik masyarakat ketika lari dalam durasi waktu yang cukup panjang.
Barang lain yang biasa ditemukan dalam cenderamata tas yakni berupa pakaian olahraga merek lokal.
Semua barang yang diberikan tersebut, kata Made, akan mendongkrak sektor pariwisata, karena para pelaku usaha biasanya menyelipkan kisah dibalik pembuatan produk. Kisah itu biasa disematkan pada bagian depan bungkus atau kotak penyimpanan makanan maupun memberikan barcode.
Made menilai langkah tersebut dapat membuat para wisatawan tertarik untuk membacanya dan mengenal pariwisata dan budaya Indonesia lebih lanjut.
Di sisi lain, acara yang digelar oleh suatu merek yang sudah tergabung sebagai mitra pemerintah, biasanya akan memanggil mitra lainnya untuk ikut hadir ke dalam acara.
Cara ini dianggap Made sebagai hal baik untuk membuat ketertarikan wisatawan kian meningkat.
“Kalau saya boleh sebut merek ya seperti Trijee, itu pakaian olahraga sepeda, semua punya hobi dalam ekosistem. Pocari, mereka suka mengorganisasi segala macam, jadi kita dukung antara co-branding member itu. Contoh lain festival makanan Kecap Bango, itu mitra lain diajak, diliput, segala macem, dan karena banyak yang bergerak orang di sana, itu baik, kita dukung agar seluruh mitra aktif membuat acara,” ucapnya.
Made mengingatkan bahwa sektor pariwisata tidak melulu hanya membahas soal hotel. Terdapat sejumlah aspek lain yang dapat mendorong pertumbuhan pariwisata, seperti shopping mal, akomodasi, transportasi, makanan, restoran, oleh-oleh hingga telekomunikasi.
Baca juga: Kemenparekraf dorong Kota Palembang jadi kota kreatif UNESCO
Baca juga: Kemenparekraf minta Sumut pamerkan produk unggulan saat PON 2024
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024