Jakarta (ANTARA News) - Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan dan memasuki perayaan Idul Fitri 1435 H, masyarakat memilih untuk menikmati suasana Lebaran dan melupakan perbedaan pilihan pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 lalu.
Hal itu diyakini betul oleh Muhammad Rizal (25), salah seorang pemudik yang pulang ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur.
Rizal, yang mengaku di tengah sanak saudaranya terdapat perbedaan pilihan saat menunaikan hak pilih pada 9 Juli lalu, meyakini bahwa suasana perayaan Idul Fitri akan mampu meleburkan perbedaan itu.
"Ya itulah istimewanya Idul Fitri, setelah suasana panas akibat perdebatan Pilpres dan hasilnya, ia bisa menghembuskan angin sejuk, termasuk melunturkan fanatisme baik di kubu calon satu maupun dua," kata Rizal yang baru dua tahun berkarir sebagai karyawan swasta di Jakarta itu.
"Sudah tidak ada lagi itu urusan nomor 1 ataupun nomor 2, sudah lewat. Di keluarga saya yang sebelumnya memilih nomor 1, dan ternyata diputuskan kalah ya menerima hasilnya."
Hal senada juga diutarakan oleh Connie (25) yang melakukan perjalanan mudik ke Cirebon.
Ia meyakini bahwa meskipun terdapat perbedaan pilihan di antara anggota keluarga besarnya, tidak akan menimbulkan suasana rikuh kala bersilaturahmi dan berkumpul merayakan Lebaran.
"Sebagian besar keluarga cenderung pemilih cair sebetulnya, jadi kumpul Lebaran besok kalaupun ada pembicaraan terkait Pilpres tidak ada fanatisme," katanya.
Pun demikian, Connie berharap bahwa proses Pilpres, yang pada Selasa (22/7) oleh KPU sudah diumumkan pasangan calon nomor urut 1 sebagai pemenang namun pasangan calon nomor urut 2 tengah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas hasil tersebut, tetap berjalan tanpa menimbulkan kekacauan apalagi disertai kekerasan.
"Semoga tidak ada kerusuhan apapun saat kembali ke Jakarta, karena kemarin-kemarin sempat ada isu itu kan," katanya.
Sementara itu Reza Ardian (24) yang mudik dari Cibubur ke Cirebon, mengaku berharap bertepatannya proses pemungutan suara dan pengumuman hasil Pilpres 2014 dengan bulan Ramadhan, maka pemimpin yang terpilih dapat menjalankan amanah dengan baik.
"Ya mudah-mudahan saja dengan adanya pengumuman Pilpres ini di bulan Ramadhan jadi siapapun yang yang jadi Presiden terpilih semoga bisa menjadi pemimpin yang amanah," katanya.
Data Stasiun Besar Gambir sejak Jumat (18/7) hingga Sabtu (26/7) terjadi pengangkutan penumpang sebanyak 90.360 orang yang menggunakan jasa kereta api.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014