Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) mengatakan integrasi data tunggal terpadu terkait penerima bantuan sosial (bansos) menjadi solusi untuk mengurangi bias penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran.

Gus Ipul mengakui usulan terkait Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selama ini menjadi rujukan untuk penyaluran berbagai bantuan sosial dari Kemensos memang masih memiliki bias, antara data di dalam sistem dengan informasi di lapangan, mengingat usulan data tersebut datang dari bermacam latar belakang.

“Bukan tidak tepat sasaran, jadi ya ada biasnya lah karena kan ada yang meninggal, kadang belum dilaporkan, ada yang sudah pindah tempat belum melapor sehingga bantuannya tetap ke situ kan gak boleh. Maka itulah, Presiden meminta supaya kami bisa mewujudkan data tunggal itu,” kata Gus Ipul usai kegiatan Penyerahan Bantuan Hasil Respon Kasus bersama KitaBisa di Jakarta Timur pada Selasa.

Ia berharap dengan data tunggal yang dihimpun dan distandardisasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bias tersebut dapat dikurangi hingga nol persen, mengingat semua kementerian, lembaga dan perusahaan terkait dengan penyaluran bansos (PLN dan Pertamina) nantinya menggunakan data yang sama.

Meski demikian, pihaknya tetap mengajak masyarakat untuk senantiasa mengawal penyaluran bansos melalui aplikasi Cek Bansos.

Pasalnya, ia menilai pembaruan data tunggal secara berkala nantinya tetap memerlukan keterlibatan dan ketelitian dari semua pihak, mulai dari masyarakat setempat, kepala desa, kabupaten, kota hingga pejabat provinsi.

“Maka itu, kami tetap ada Cek Bansos untuk memberi kesempatan masyarakat melakukan usul sanggah, untuk nanti akan kembali dikoreksi oleh sistem,” imbuhnya.

Sebelumnya pada Senin (11/11), Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen bantuan sosial (bansos) yang disalurkan saat ini tidak tepat sasaran.

Pernyataan tersebut disampaikan Budiman usai rapat koordinasi dengan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kantor Kemensos RI, Salemba, Jakarta Pusat.

"Tadi Pak Mensos ada menyebut angka 20 persen yang tidak tepat sasaran itu hanya bisa dibantu (menjadi tepat sasaran) kalau ada partisipasi dari komunitas desa atau komunitas kelurahan," ujar Budiman.

Budiman menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah banyaknya bansos yang tidak tepat sasaran, pihaknya bersama Gus Ipul akan mempercepat integrasi data tunggal sembari terus menyempurnakan mekanisme cek bansos.


Baca juga: Kemensos integrasikan data tunggal terpadu untuk bansos tepat sasaran
Baca juga: Menko Pemberdayaan Manusia & Mensos sepakati satu data kemiskinan
Baca juga: Menko Muhaimin koordinasi percepat data tunggal kesejahteraan sosial


Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024