Komitmen ini adalah langkah nyata Pertamina dalam menurunkan emisi dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mendeklarasikan Zero Routine Flaring (ZRF) Initiative yang diprakarsai oleh Bank Dunia sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung transisi energi berkelanjutan dalam perhelatan COP 29 di Baku, Azerbaijan.

Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang mendukung ZRF Initiative yang merupakan langkah tegas Pertamina dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

"Pertamina merasa terhormat untuk secara resmi menyatakan dukungan terhadap Zero Routine Flaring Initiative yang diinisiasi oleh World Bank. Komitmen ini adalah langkah nyata Pertamina dalam menurunkan emisi dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Zulfi Hadi lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

ZRF Initiatives, katanya, bertujuan untuk mendapatkan komitmen pemerintah dan perusahaan migas dunia untuk menghentikan routine flaring sebelum 2030, yang akan dicapai melalui penyesuaian regulasi, pengembangan teknologi dan kerjasama finansial.

Pihaknya menyadari pentingnya memenuhi permintaan energi yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi, namun tetap berupaya untuk melakukannya dengan cara yang ramah lingkungan.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan operasional yang berkelanjutan, Pertamina menginisiasi prinsip ZRF, eliminasi gas flaring rutin merupakan langkah krusial dalam mencapai target pengurangan emisi.

Sebagai bagian dari strategi nasional, komitmen Pertamina ini juga sejalan dengan Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia, yang mendukung agenda global dalam Kesepakatan Paris COP21.

Sementara itu, Global Director for the World Bank Demetrios Papathanasiou mengapresiasi langkah ini dan menyebut Pertamina sebagai mitra penting di Asia Tenggara.

“Pertamina adalah salah satu perusahaan minyak dan gas yang penting di Asia Tenggara, yang menghasilkan lebih dari satu juta barel setiap hari dan merupakan faktor kunci bagi ekonomi Indonesia. Langkah Pertamina untuk mengembangkan minyak dan gas tanpa gas flaring adalah ambisi yang luar biasa,” ujarnya.

Demetrios juga antusias untuk bekerja sama dengan Pertamina dalam Inisiatif Global Flaring dan Pengurangan Pembakaran.

Baca juga: CELIOS: RI perlu tekankan kerja sama China soal transisi energi
Baca juga: Pemerintah mengembangkan energi terbarukan percepat transisi energi
Baca juga: IETD 2024 tetapkan sembilan rekomendasi percepatan transisi energi RI

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024