Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa pagi ditutup naik tipis, terangkat menguatnya harga saham di bursa Wall Street dan nilai tukar Rupiah. IHSG sesi pagi ditutup naik 3,797 poin atau 0,24 persen menjadi 1.565,583 dan Indeks LQ45 menguat 0,743 poin atau 0,22 persen di level 342,004. Analis Riset dari Sekuritas di Jakarta, Selasa, mengatakan indeks masih dipimpin oleh menguatnya Wall Street dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial ditutup mendekati batas psikologis 12.000 menyusul kenaikan saham raksasa minyak AS Exxon Mobil Corp dan produsen alumunium Alcoa Inc. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Selasa pagi naik hingga melewati angka batas psikologisRp9.150 per dolar AS menjadi Rp9.146/9.151 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.165/9.205 per dolar AS atau naik 19 poin. Namun, lanjutnya, kenaikan indeks terbatasi oleh koreksi yang cukup tajam pada indeks Senin (16/10) menunjukkan kekhawatiran pelaku pasar, terutama investor yang berorientasi jangka pendek, atas sejumlah hal pasca pencapaian level tertinggi indeks. Beberapa faktor pemicunya adalah khawatir indeks telah sampai pada target kenaikannya atau kalaupun masih mampu menguat akan sangat terbatas. Investor juga khawatir terjadi perubahan sentimen pasar, terutama dari sentimen eksternal, menjelang libur bursa yang panjang pekan depan. Saham yang naik dan yang turun cukup berimbang, dengan 48 naik lawan 45 turun dan 57 stagnan. Transaksi yang terjadi sebanyak 8.719 kali dengan volume 494,519 juta saham dan nilai Rp522,553 miliar. Naiknya indeks ini dipicu oleh menguatnya saham sektor pertambangan akibat naiknya kembali harga minyak dunia dan komoditi. Saham sektor pertambangan yang berhasil mengangkat indeks diantaranya Antam (ANTM) menambah Rp200 menjadi Rp6.150, Internasional Nickel (INCO) menlonjak Rp700 ke posisi Rp24.300 dan Timah (TINS) terdongkrak Rp160 di level Rp2.080. Namun, indeks terbebani oleh anjloknya saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) senilai Rp150 tertahan di harga Rp11.000 dan Bank Mandiri (BMRI) yang terkoreksi Rp50 di posisi Rp2.700. (*)
Copyright © ANTARA 2006