Canberra (ANTARA News) - Gempa bumi kuat bawah laut Selasa terjadi di lepas pantai pulau Papua Nugini, Britania Baru, memicu peringatan kemungkinan terjadinya tsunami setempat, namun para pejabat darurat mengatakan tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban dari gempa tersebut. Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 skala magnitudo tersebut terjadi pada pukul 11:25 waktu setempat, dengan pusat gempa kira-kira 229 Km baratdaya ibukota pulau, Rabaul, dan pada kedalaman 58 Km di bawah permukaan laut, kata Survei Geologi AS (USGS). Penguasa darurat Papua Nugini mengatakan mereka masih mengecek sejumlah desa di sepanjang pantai, namun tidak segera dilaporkan adanya tsunami atau kerusakan akibat gempa. Dalam bulan Juli 1998, dua gempa bumi bawah laut berkekuatan tujuh menimbulkan tiga gelombang tsunami yang menewaskan sedikitnya 2.100 orang di dekat kota Aitape di pantai utara Papua Nugini. "Kami tak punya informasi apapun bahwa tsunami telah terjadi," kata pakar seismologi Chris McKee dari Observatory Geofisika Port Moresby kepada Reuters melalui telepon dari ibukota. "Kami masih berusaha mendapatkan informasi mengenai kemungkinan terjadinya kerusakan, Tapi kami belum juga mendapatkannya." USGS menyebutkan gempa tersebut `kuat` dalam situsnya (http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/recenteqsww/Quakes/ustyac.php). "Tidak ada kerusakan akibat ancaman tsunami di sepanjang pantai Pasifik berdasarkan data sejarah gempa bumi dan tsunami," katanya. "Meskipun demikian, gempa pada ukuran ini terkadang menimbulkan tsunami lokal yang dapat merusak bangunan di sepanjang pantai, yang terletak dalam jangkauan seratus kilometer dari pusat gempa. Papua Nugini terletak di `Cincin Api` Pasifik, satu wilayah seismik aktif yang seringkali terjadi gempa bumi dan gunung meletus, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006