Majalengka (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mendukung penuh agar ajang Festival Rampak Genteng 2024 menjadi atraksi budaya unggulan, yang dapat memperkuat identitas serta meningkatkan indeks pembangunan kebudayaan masyarakat.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan festival yang diadakan di eks Pabrik Gula Jatiwangi Majalengka ini, telah memperkokoh kecintaan masyarakat terhadap budaya dan tradisi di daerah tersebut.
"Antusiasme masyarakat yang tetap bertahan hingga acara selesai, meskipun diguyur gerimis. Ini menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap budaya mereka," ujar Bey di Majalengka, Senin.
Ia menjelaskan salah satu daya tarik utama dalam ajang tersebut adalah penggunaan genteng atau genting sebagai alat musik. Benda itu dimainkan secara serempak oleh peserta, sehingga menghasilkan harmoni musik begitu khas.
Bey mengaku kagum dengan kesederhanaan alat pada festival ini, karena bisa menghadirkan pertunjukan yang sangat menghibur, baik untuk peserta maupun wisatawan yang datang ke acara tersebut.
“Acara ini melibatkan masyarakat, yang memperlihatkan kebudayaan yang sangat baik dan cukup unik. Genting (bahan bangunan) justru dipakai jadi alat musik. Artinya, kita memang sangat kreatif,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan pesan riksa budaya yang mengingatkan pentingnya menjaga warisan leluhur agar tidak hilang ditelan zaman.
Bey menilai keragaman budaya menjadi salah satu daya tarik utama untuk sektor pariwisata di Jabar.
Oleh karena itu, Pemprov Jabar berkomitmen mendorong inovasi dan kreasi masyarakat, agar ajang seperti Rampak Genteng dapat terus dikembangkan menjadi atraksi budaya unggulan.
“Kami mendorong masyarakat di Jatiwangi, Majalengka, untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam menjaga budaya ini, sehingga potensi wisata berbasis budaya di Jabar semakin kuat,” tuturnya.
Baca juga: Seribuan warga Desa Yosomulyo Banyuwangi atraksi tari kolosal
Sementara Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan ajang yang telah berlangsung sejak 2012 itu, sudah diusulkan untuk masuk dalam kalender budaya di Majalengka dan ditetapkan sebagai salah satu atraksi wisata daerah.
Dedi menambahkan Rampak Genteng tahun ini, diikuti sekitar 3.500 peserta dan dihadiri tamu undangan yang berasal dari berbagai negara seperti Singapura, Yaman, Belanda, Lebanon, Mesir, Jepang, Thailand, Tunisia serta Amerika Serikat.
Baca juga: Ribuan warga meriahkan atraksi "pukul sapu lidi" di Morella Maluku
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024