Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam taklimat daring terkait penanganan bencana yang dipantau dari Jakarta, Senin, mengatakan evakuasi dan pertolongan pengungsi yang dilakukan pada 4 dan 7 November telah berjalan cepat dan efektif.
"Kebutuhan logistik dasar pengungsi terpenuhi dan tercukupi bahkan dengan menu yang bervariasi," tutur Abdul Muhari.
Dia memastikan kebutuhan air bersih, kesehatan, pangan, sandang dan hunian pengungsian sudah diberikan di tiga titik pengungsian di Kabupaten Flores Timur dan dua titik pengungsian yang berada di Kabupaten Sikka.
Penambahan alat perangkat terus disesuaikan dengan dinamika di lapangan dan penambahan pengungsi mengingat aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berpotensi terjadi.
Selain itu, giat pemulihan psikososial dan trauma pascabencana sudah mulai berjalan untuk para pengungsi yang berada di kelima titik pengungsian tersebut.
"Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah kita harapkan minggu ini sudah mulai bisa dilakukan dan inisiasi untuk pendataan relokasi sudah mulai berjalan," katanya.
Kegiatan pembelajaran untuk siswa di zona terdampak rencananya akan dipindahkan ke tempat belajar sementara di tenda-tenda pengungsian, dengan kelengkapan belajar mengajar sudah dilakukan oleh BNPB berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Terkait wacana relokasi tempat tinggal, dia mengatakan BNPB sudah memulai pendataan bagi rumah-rumah rusak yang berada di zona berbahaya gunung tersebut.
Sebelumnya, data Basarnas berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur mencatat sampai 10 November 2024 pukul 20.00 Wita terdapat sebanyak 12.288 warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Tim SAR terus lakukan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: BNPB mulai pendataan untuk relokasi warga sekitar Gunung Lewotobi
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024