Banda Aceh (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA menegaskan bakal menghidupkan kembali kurikulum mitigasi bencana pada sekolah-sekolah di Aceh yang saat ini sudah mulai menurun.

"Peringatan 20 tahun tsunami ini kita jadikan momentum untuk menghidupkan kembali pembelajaran di sekolah," kata Safrizal ZA, di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Safrizal ZA menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti kegiatan 2nd UNESCO IOC global tsunami symposium: Two decades after 2004 Indian Ocean Tsunami: Reflection and the way forward yang diselenggarakan oleh BMKG, di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh.

Dirinya mengatakan, pada dasarnya sudah banyak yang mengembangkan kurikulum terkait mitigasi Kebencanaan, mulai dari NGO, hingga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kata dia, 10 tahun yang lalu Pemerintah Aceh bersama pihak lainnya memang gencar menghidupkan kurikulum mitigasi, tetapi seiring berjalan waktu mulai menurun.

"Kita akan hidupkan lagi, 10 tahun lalu kita rajin, gencar. Di akhir-akhir ini memang sudah mulai menurun tentang kurikulum bencana, walaupun tidak hilang semuanya," ujarnya.

Program integrasi kurikulum di sekolah, lanjut dia, sudah disiapkan oleh banyak pihak sebelumnya, bahkan sudah ada desk khusus di kementerian pendidikan.

"Program integrasi kurikulum di sekolah sudah disiapkan. Karena itu, ini akan kita stel ulang supaya hidup lagi," demikian Safrizal ZA.

Baca juga: FPRB Aceh inisiasi simulasi kolosal mitigasi bencana tsunami
Baca juga: Gubernur Aceh: Ilmu mitigasi bencana harus sampai ke warga akar rumput
Baca juga: Universitas Syiah Kuala hadirkan sejumlah pakar mitigasi bencana dunia

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024