Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi, naik hingga melewati angka batas psikologis Rp9.150 per dolar AS menjadi Rp9.146/9.151 dibanding penutupan hari sebelumnya pada posisi Rp9.165/9.205 per dolar AS atau naik 19 poin.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa, mengatakan kenaikan rupiah berlanjut, karena pelaku pasar masih membeli rupiah ketimbang dolar AS, sekalipun mata uang asing itu di pasar regional menguat terhadap yen.
Selain itu, adanya rencana pemerintah untuk menaikkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan PLN menunjukkan makin membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional, katanya.
Pelaku pasar domestik, lanjut Kostaman Thayib, tidak goyah dengan kenaikan dolar AS di pasar regional, mereka lebih cenderung membeli rupiah, sehingga mata uang lokal itu menguat melewati level Rp9.150 per dolar AS.
Pelaku juga sedang memfokuskan diri terhadap RAPBN 2007 yang akan disahkan pada hari ini, karena akan ada beberapa perubahan dalam RAPBN itu, katanya.
Rupiah pada penutupan sore nanti diperkirakan akan terus mendekati level Rp9.100 per dolar AS, karena sentimen positip itu cukup kuat untuk mendorong mata uang lokal itu menuju kesana.
Meski harga minyak mentah dunia seperti harga minyak ringan AS naik 22 sen menjadi 60,16 dolar AS per barel menjelang pertemuan negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang akan membahas penurunan tingkat produksi minyaknya, katanya.
Mengenai dolar AS, ia mengatakan mengalami kenaikan terhadap yen, karena pelaku asing membeli dolar AS dalam jumlah relatif tidak besar, sehingga mengalami kenaikan dari 119,05 menjadi 119,10 yen.
Kenaikan dolar AS yang tidak besar itu tidak memberikan sentimen negatif terhadap pelaku lokal yang terus memburu rupiah, katanya.
Sebelumnya yen menguat terhadap dolar AS, setelah bank sentral Rusia menyatakan membeli yen yang mendorong mata uang Jepang itu menguat, sehingga terjadi aksi profittaking terhadap dolar AS.
Apalagi AS saat ini sedang menditeksi mengenai rencana Korea Utara yang akan melakukan uji coba nuklir kedua dan sudah mempersiapkan diri untuk uji coba tersebut, tuturnya.
Pasar saham regional saat ini cenderung tak menentu, seperti indeks Nikkei, Jepang dan Indeks Kospi, Korea Selatan turun sedangkan indeks SP/ASX 200 menguat 0,18 persen. (*)
Copyright © ANTARA 2006