Tak perlu jauh-jauh, Bogor pun juga memiliki tempat wisata curug yang menawarkan pesona alam yang langka. Salah satunya yakni Curug Leuwi Hejo, curug yang populer dikunjungi berbagai kalangan wisatawan.
Pesona alam Curug Leuwi Hejo
Curug Leuwi Hejo memiliki panorama air terjun yang cantik dengan kolam alami yang jernih berwarna hijau toska, kejernihan airnya pun sampai bisa melihat dasar kolam dengan jelas. Hal ini sebabkan air curug berasal dari mata air Gunung Kencana yang mengalir ke Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi, dan Sungai Sunter.
Karena memiliki banyak kolam dengan air yang jernih dan menghijau, sebutan nama "Leuwi Hejo" sendiri diambil dari Bahasa Sunda, di mana "Leuwi" berarti kolam dan "Hejo" berarti hijau.
Air terjun Curug Leuwi Hejo pun tidak terlalu tinggi hanya sekitar 1,5 meter, sehingga para pengunjung bisa berenang atau bermain air di kolam curug ini.
Selain itu, banyak para wisatawan dari dalam kota maupun luar kota rela datang ke curug ini untuk menikmati pemandangan tebing yang eksotis dan perbukitan hijau yang masih asri. Oleh sebab itu, Curug Leuwi Hejo pun sering disebut Green Canyon Bogor.
Tidak hanya memiliki satu curug, Leuwi Hejo memiliki empat curug lainnya yakni Leuwi Liek, Baliung, Leuwi Ciung, dan Leuwi Cepet. Jarak tiap curug tidak terlalu jauh, sehingga pengunjung hanya perlu berjalan kaki melalui jalur trekking sekitar 10 menit.
Tiap wisatawan yang datang, pastinya tak mau ketinggalan untuk eksis di depan kamera dan mengabadikan momen. Keindahan air yang hijau jernih, tebing yang eksotis, hingga bukit hijau sekitarnya sering menjadi pilihan spot foto yang aesthetic.
Daya tarik Curug Leuwi Hejo tidak hanya pada keindahan alamnya, namun terdapat beberapa mitos yang dipercayai oleh masyarakat.
Konon, para pengunjung yang mandi di kolam curug ini bisa menyembuhkan penyakit secara alami, seperti gatal gatal atau lumpuh. Menurut tokoh masyarakat sekitar, sudah ada beberapa orang yang berhasil membuktikan kenyataan khasiat tersebut.
Lokasi menuju Curug Leuwi Hejo
Curug Leuwi Hejo terletak di Kawasan Hutan Babakan Madang RPH Babakan Madang BKPH Bogor yang berlokasi di Kampung Wangan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk berkunjung ke curug ini, dari pusat Kota Bogor berjarak sekitar 25 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
Rute untuk warga Jakarta yang ingin berwisata ke Curug Leuwi Hejo bisa melewati Tol Jagorawi menuju Tol Sentul City atau Sentul Selatan. Setelah keluar dari pintu tol, lanjut menuju arah jalan ke Sentul City, Rainbow Hills Golft, lalu Polsek Babakan Madang. Kemudian, di sekitar jalan daerah Polsek Babakan Madang, para pengunjung bisa mengikuti beberapa petunjuk jalan menuju Curug Leuwi Hejo.
Sesampai di pintu masuk curug, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 15-20 menit untuk tiba di Curug Leuwi Hejo. Pengunjung perlu melalui jalan setapak berbatu, sehingga lebih baik untuk menggunakan sepatu yang aman dan anti licin.
Harga tiket masuk Curug Leuwi Hejo
Tak perlu khawatir isi dompet akan menipis. Biaya yang perlu dipersiapkan untuk mengunjungi curug ini masih termasuk ekonomis.
Untuk tiket masuk, pengunjung dikenakan biaya sekitar Rp 15.000/orang saat hari kerja dan Rp25.000/orang saat hari libur. Jika datang menggunakan kendaraan pribadi, ada biaya parkir sekitar Rp 10.000 untuk motor. Jam operasional Curug Leuwi Hejo mulai jam 08.00-17.00 WIB.
Para pengunjung juga bisa menikmati berbagai fasilitas di kawasan Curug Leuwi Hejo yang cukup memadai. Jika sedang lapar dan tidak membawa bekal makanan, pengujung bisa mendatangi warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman ringan di sekitar area curug. Selain itu, terdapat toilet umum, gazebo, hingga sewa tenda untuk camping.
Dengan pemandangan alam yang memukau dan harga tiket yang terjangkau, Curug Leuwi Hejo sangat cocok untuk dijadikan destinasi liburan bersama keluarga maupun teman dan menikmati pesona alam yang indah.
Baca juga: Curug Cipamingkis, alternatif wisata alam di Puncak Dua Jonggol
Baca juga: Curug Citambur: lokasi, harga tiket, dan keindahan alamnya
Baca juga: Curug Pangeran: Sejarah, lokasi, dan harga tiket masuk
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024