Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyalurkan bantuan keuangan kepada delapan partai politik yang memiliki kursi di DPR RI berdasarkan hasil Pemilihan Umum 2024.
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Polpum Kemendagri Syarmadani mengatakan total bantuan keuangan parpol tahap kedua tahun 2024 ini sebesar Rp33.622.281.250 yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Diharapkan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai politik dapat memaksimalkan penggunaan dana bantuan keuangan kepada partai politik ini secara baik dan akuntabel, dengan prioritas penggunaannya untuk pendidikan politik kader partai dan masyarakat, serta untuk operasional sekretariat partai politik," kata Syarmadani dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, Kemendagri telah menyalurkan bantuan tahap pertama pada 27 Maret 2024 kepada sembilan parpol yang memiliki kursi di DPR RI berdasarkan hasil Pemilu 2019. Jumlah anggaran yang diberikan pada tahap pertama sebesar Rp94.782.313.500.
Baca juga: PDIP terima bantuan dana parpol Rp28 miliar
Ia berharap dengan adanya pendidikan politik tersebut dapat meningkatkan kualitas literasi kader parpol maupun masyarakat.
Dengan demikian, nantinya dapat mendorong peningkatan kualitas pelaksanaan pilkada yang sedang berlangsung tahapannya saat ini sebagaimana yang diharapkan.
Di lain sisi, Syarmadani menekankan setelah bantuan keuangan parpol di tingkat pusat disalurkan, Kemendagri mendorong pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, yang belum menyalurkan bantuan tahap kedua agar segera menyelesaikannya.
Bantuan keuangan parpol dari pemda tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Baca juga: Pemkab Karawang salurkan bantuan dana parpol sebesar Rp5,6 miliar
Dengan dukungan tersebut, diharapkan proses pendidikan politik maupun peningkatan kapasitas dan integritas para kader dan masyarakat lebih masif dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Ia menekankan secara paralel parpol diharapkan menyiapkan laporan pertanggungjawaban bantuan keuangan untuk diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hal ini perlu diperhatikan dan diserahkan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
"Sehingga dapat dilakukan percepatan proses pencairan bantuan keuangan kepada partai politik tahun 2025," jelasnya.
Pengaturan bantuan keuangan parpol diatur dalam Pasal 12 huruf K Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Parpol sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2011.
Aturan ini menyebutkan parpol berhak memperoleh bantuan keuangan yang bersumber dari APBN atau APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Baca juga: Pemkot Batam anggarkan Rp4,7 miliar untuk dana bantuan parpol
Baca juga: Pemprov Sulsel siap naikkan dana bantuan parpol
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024