Insya Allah nanti kami target di tahun ini satu desa per kecamatan, ini target awal, kemudian juga nanti kami akan tambahkan di enam bulan berikutnya.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Kementerian Desa (Kemendes) membangun kawasan pangan lestari yang berfokus untuk penanaman sayuran dan budi daya hewan ternak guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro, di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya sudah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Kemendes guna membuat kawasan pangan lestari di setiap desa, serta berdekatan dengan dapur sehat.
"Kami memang sudah lakukan MoU dengan Kementerian Desa, nanti ada dari dana desa, kemudian juga dari dana Kementerian Pertanian kami membuat kawasan pangan lestari yang nanti akan didekatkan dengan dapur bergizi ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, skema yang diterapkan dalam kawasan pangan lestari, yaitu pemerintah mendorong peran masyarakat di level rumah tangga dalam menyukseskan program MBG dengan cara melakukan penanaman sayur-sayuran atau budi daya hewan ternak di pekarangan rumah, yang nantinya akan dikolektifkan dalam suatu kewilayahan.
Dia mengatakan, pada tahun ini Kementan dan Kemendes menargetkan untuk membuat satu kawasan pangan lestari di setiap desa, serta berangsur ditambah dalam kurun waktu enam bulan ke depan.
"Insya Allah nanti kami target di tahun ini satu desa per kecamatan, ini target awal, kemudian juga nanti kami akan tambahkan di enam bulan berikutnya," ujarnya lagi.
Dirinya mengatakan pula, selain bisa mendukung program makan bergizi gratis yang dibuat oleh Presiden, kawasan pangan lestari juga digadang-gadang mampu menghemat konsumsi rumah tangga hingga Rp1.400 triliun apabila secara optimal diterapkan di level rumah tangga di seluruh desa.
Sebelumnya, Kementan meyakini produksi pangan dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, mengingat pada tahun 2025 tidak ada tantangan iklim yang mempengaruhi produksi hasil pertanian.
"Untuk di 2025, kami dari Kementan sangat optimis karena pertama kita insya Allah tidak ada kemarau, kemudian kami sudah melakukan beberapa program seperti pompanisasi, optimalisasi lahan rawa, sehingga kami yakini untuk mendukung program makan bergizi gratis atau untuk mencukupi ketersediaan pangan kita," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro, di Jakarta, Senin.
Yudi mengatakan, Indonesia memiliki potensi produksi pangan yang besar, karena saat ini ada 7,3 juta hektare lahan sawah, dan terus mengupayakan untuk menambah luas lahan tersebut di beberapa daerah.
Baca juga: Mendes luncurkan platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa
Baca juga: Kemenko PMK: Program Makan Bergizi Gratis wujudkan SDM unggul
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024