Seluruh program Makan Bergizi Gratis harus melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan terkait untuk dikonvergensikan sehingga bisa komprehensif dan terintegrasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul lewat perbaikan gizi.

"Percepatan penurunan angka stunting ini menjadi salah satu fokus kita di dalam upaya perbaikan gizi nasional. Karenanya pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto mengupayakan program Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah," ujar Staf Ahli Bidang Koordinasi Peningkatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK Budiono Subambang dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: IAKMI: Program makan siang gratis dapat tingkatkan performa belajar

Budiono mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi sebagai langkah dasar untuk menciptakan generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar kemajuan bangsa.

Salah satu program Quick Wins yang penting untuk mewujudkan Asta Cita ke-4 adalah memberi makanan bergizi sehat di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil.

Data menunjukkan, Indonesia masih memiliki tantangan serius dalam masalah gizi. Berdasarkan survei SSGI, angka prevalensi stunting pada balita Indonesia masih berada pada kisaran 21,6 persen di 2022, dan PAD 2023 di angka 21,5 persen.

"Kita harapkan di 2024 ini mudah-mudahan kita bisa menurun lagi secara signifikan. Hari ini dilihat dari kondisi tadi mengingat stunting ini tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik tapi juga berdampak pada perkembangan kognitif anak yang berpengaruh pada produktivitas jangka panjang," kata dia.

Baca juga: KKP siapkan 2.884 UMKM mendukung program MBG Presiden

Menurutnya, perlu strategi komprehensif dan terintegrasi guna memastikan seluruh kebijakan program perbaikan gizi berjalan efektif dan tepat sasaran.

Seluruh program Makan Bergizi Gratis harus melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan terkait untuk dikonvergensikan sehingga bisa komprehensif dan terintegrasi.

"Mulai dari penyediaan akses pangan bergizi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak hingga program edukasi gizi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan misi pemerintah untuk memberikan akses yang adil dan merata terhadap kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

"Mari kita bersama-sama mendukung perbaikan gizi bisa terlaksana dengan baik. Dengan sepenuh semangat kita bersama-sama menciptakan generasi bangsa yang sehat kuat dan berdaya saing," kata dia menambahkan.

Baca juga: Mendes luncurkan platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024