Tim ASDP Cabang Sape langsung berkoordinasi dengan regulator untuk menyiapkan KMP Cucut sebagai transportasi alternatif
Kupang (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Cucut di lintasan Sape-Labuan Bajo untuk membantu memobilisasi masyarakat yang terhambat melakukan perjalanan akibat penutupan sejumlah rute penerbangan dari wilayah pulau Flores dan sekitarnya.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangan di Kupang, Senin sore mengatakan bahwa erupsi gunung Lewotobi laki-laki yang terus terjadi di Flores Timur berdampak besa bagi masyarakat yang perlu bepergian, terutama mereka yang terdampak oleh erupsi.

"Tim ASDP Cabang Sape langsung berkoordinasi dengan regulator untuk menyiapkan KMP Cucut sebagai transportasi alternatif. Langkah cepat ini bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa yang harus melanjutkan perjalanan dari Sape menuju Bima, yang berjarak sekitar 2 jam dari pelabuhan," katanya.

Perjalanan laut dari Labuan Bajo menuju Sape diperkirakan memakan waktu sekitar enam jam, tergantung kondisi cuaca.

Dia menjelaskan bahwa dengan kapasitas hingga 250 penumpang, KMP Cucut diharapkan bisa melayani arus transportasi dengan optimal di tengah kondisi darurat.

Pelayaran perdana KMP Cucut di tengah krisis ini telah dimulai pada Senin (11/11), pukul 10.30 WITA dari Labuan Bajo, memastikan masyarakat yang membutuhkan akses transportasi tetap terlayani.

ASDP Indonesia Ferry juga menyadari bahwa penutupan bandara berdampak langsung pada kehidupan ekonomi masyarakat. Banyak pelaku usaha, terutama di sektor pariwisata dan perdagangan, mengalami kerugian akibat terbatasnya akses transportasi.

Kehadiran KMP Cucut sebagai solusi transportasi sementara diharapkan bisa membantu menjaga pergerakan ekonomi di kawasan tersebut. Jalur ini diharapkan dapat menghubungkan para wisatawan, pelaku bisnis, dan masyarakat lokal menuju tempat lain di NTT dengan lebih mudah.

Selain operasional kapal, ASDP juga menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga terdampak melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Bantuan yang terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, air mineral, sarden, selimut, masker, perlengkapan bayi, dan perlengkapan mandi mencapai 1.311 unit barang, disalurkan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.

"Melalui perwakilan ASDP di Kupang, kami telah menyalurkan bantuan ini sejak pekan lalu. Kami berharap bantuan ini bisa membantu masyarakat yang tengah menghadapi tantangan besar akibat erupsi gunung," tambah Shelvy.

Baca juga: ASDP sebut telah layani 24 lintasan penyeberangan di NTT
Baca juga: ASDP resmi mulai terapkan digitalisasi tiket di lima pelabuhan NTT

 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024