Shanghai (ANTARA) -
"Sejak memasuki China 67 tahun lalu, ZEISS selalu memiliki keyakinan terhadap potensi China," kata Maximilian Foerst, yang menjabat presiden sekaligus CEO ZEISS untuk China Raya.

"China merupakan pasar tunggal terbesar bagi ZEISS secara global sejak 2021, dan kami terus memperdalam strategi pelokalan kami," ujar Foerst, menyebut peluncuran lokasi penelitian dan pengembangan (litbang) dan manufaktur di Suzhou serta pusat keunggulan kualitasnya di Dongguan sebelumnya pada tahun ini.

Investasi 
Bagi banyak orang, berinvestasi di China berarti berinvestasi di masa depan. Hal ini karena, selain memiliki pasar yang besar dan kuat, China juga tengah mengalami lonjakan dalam pengembangan teknologi baru, yang didorong oleh upaya untuk mencapai pengembangan berkualitas tinggi dengan fokus pada inovasi.

Banyak perusahaan multinasional percaya bahwa investasi mereka dalam teknologi masa depan dan visi mereka untuk masa depan sangat sejalan dengan strategi China untuk meningkatkan kualitas industri dan mengembangkan kekuatan produktif berkualitas baru.   

Wakil Presiden Vertaxi Yue Tingting sangat optimistis dengan sektor ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China. Dia bahkan membayangkan masa depan di mana orang-orang akan dapat menaiki pesawat eVTOL untuk perjalanan sehari-hari, seperti halnya naik taksi atau bus.

Di stan ABB, raksasa rekayasa dan otomasi asal Swiss, lengan robotik dengan akurasi jalur hingga 0,6 mm dalam gerakan cepat berhasil memukau pengunjung. Robot tersebut menunjukkan kemampuan kontrol gerakan yang sangat cepat dan akurat, bahkan saat menangani gelas anggur yang rapuh.

Dengan sejumlah solusi digital dan pintar untuk energi pintar, manufaktur pintar, dan kota pintar yang dipamerkan, ABB mengatakan bahwa perusahaan itu kini lebih siap untuk mendukung transisi energi dan peningkatan industri China.

"Kami melihat peluang di pasar-pasar baru yang dibuka oleh AI. Robot dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan," kata Marc Segura, Presiden Global ABB Robotics Division.

Vertaxi, perusahaan rintisan pesawat listrik yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (electric vertical take-off and landing/eVTOL), yang hadir dalam pameran tersebut, telah menandatangani kesepakatan tentatif dengan SPDB Financial Leasing untuk 100 pesawat listrik M1 senilai lebih dari 1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.200).

Wakil Presiden Vertaxi Yue Tingting sangat optimistis dengan sektor ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China. Dia bahkan membayangkan masa depan di mana orang-orang akan dapat menaiki pesawat eVTOL untuk perjalanan sehari-hari, seperti halnya naik taksi atau bus.

Menurut Michael Bi, selaku managing partner di EY Greater China Markets, sejumlah pameran, forum, dan kesepakatan yang ditandatangani pada acara itu akan semakin mendorong perusahaan China dan perusahaan asing untuk melakukan kerja sama teknologi dan pertukaran dalam hal kekuatan produktif berkualitas baru.

National Qilseed Processors Association Kazakhstan telah mendirikan studio siaran langsung daring (live-streaming) e-commerce di paviliun nasional Kazakhstan untuk mempromosikan barang-barang dari negara Asia Tengah itu, termasuk minuman anggur (wine), minyak nabati, dan tepung.

"Dalam ajang CIIE tahun ini, kami melakukan livestreaming untuk pertama kalinya," ujar Yadykar Ibragimov, ketua asosiasi tersebut. "Seluruh dunia sedang beralih ke digital, dan sejauh yang saya tahu, China lebih unggul dalam hal itu. Ini adalah masa depan." 

(Reportase oleh Li Baojie, Wang Jian, Huang Zechen, Zhou Rui, Xu Xiaoqing, Zhang Zhongkai, Wang Siyuan, Guo Xiaoyu, Zhang Chenguang, Chen Aiping, You Zhixin, Tang Siqi, Liu Ying, Zhang Cheng, Fang Zhe, dan Zhang Keren; Reporter video: Liu Yutian, Cen Zhilian, Zhang Mengjie, Ding Ting dan Zhou Rui; Editor video: Liu Yutian, Liu Xiaorui, Li Qin, Lin Lin dan Zhang Yichi)

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024