Jakarta (ANTARA) -
OIC Youth Indonesia atau Pemuda OKI (Organisasi Kerjasama Islam) Indonesia sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan Islamic Economy Youth Forum (IEYF) 2024 yang menjadi bagian dari Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) ke-11 pada akhir Oktober 2024.

"Alhamdulillah kegiatan berlangsung lancar dan sukses. Forum itu dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda Islam dari Indonesia dan peserta pemuda dari negara OKi seperti Aljazair, Azerbaijan, Bangladesh, Indonesia, Pantai Gading, Nigeria, Pakistan, dan Rusia," kata Ketua OIC Youth Indonesia Astrid Nadya Rizqita di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, forum itu mengambil tema Ekonomi dan Keuangan Islam sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Tangguh dan Berkelanjutan ini diselenggarakan secara virtual selama tiga hari.
Forum daring itu menurut Astrid, diadakan untuk memberikan kesempatan kepada pemuda dari seluruh dunia untuk berdiskusi tentang ekonomi syariah yang tidak terbebani oleh keterbatasan geografi.

Menurut Astrid, ISEF merupakan inisiatif Bank Sentral Indonesia (Bank Indonesia) dalam kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan utama dalam industri ekonomi dan keuangan syariah Indonesia untuk membangun ajang ekonomi syariah internasional.

"Selama forum itu kami telah menyelenggarakan 21 sesi online yang menarik, melibatkan pikiran muda dari latar belakang yang beragam. Sesi-sesi ini telah mengeksplorasi aspek multifaset ekonomi dan keuangan Islam, membekali kita dengan pengetahuan dan menginspirasi kita untuk bertindak," katanya.

ISEF yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2014 itu merupakan acara tahunan ekonomi syariah di Indonesia yang bertujuan dari acara ini antara lain memberikan kesempatan kepada pemuda untuk berdiskusi dan berbicara tentang masa depan ekonomi Islam dunia serta pengarusutamaan peluang ekonomi Islam dunia kepada negara-negara anggota OKI.


Dalam sesi bertema kepemimpinan untuk pemuda dan menyusun rekomendasi kebijakan yang efektif tampil dua pembicara yaitu Ghufron Mustaqim dan Makhyan Jibril Al Farabi.

Ghufron Mustaqim adalah pendiri Evermoss, sebuah startup yang telah mengumpulkan dana sebesar 77 juta dolar Amerika. Evermoss adalah platform perdagangan terhubung yang memberdayakan merek lokal dan komunitas yang kurang terlayani dengan menyediakan jaringan distribusi dan layanan perdagangan yang berisi produk yang sesuai dengan prinsip syariah.
Ghufron Mustaqim ​​​​​​​sendiri telah menyumbangkan setengah sahamnya di Evermoss, di mana Madrasah Muallimin Muhammadyah Yogyakarta menjadi salah satu penerimanya.
Sementara Makhyan Jibril Al Farabi memiliki pengalaman mendalam dalam pembuatan kebijakan di Indonesia. Sebagai Ketua Tim Pengelola Data dan juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Timur, dia berpartisipasi dalam penyusunan respons COVID-19 Provinsi Jawa Timur, provinsi dengan populasi 41,4 juta jiwa.
Pembicara lainnya adalah M. Lutfi Hamidi PhD (UIII), Muhammad Haidar Hafizh (FoSSEI), Muhammad Mahli (MOIC ICYF), DR. Irfan Syauqi Beik SP, MSc.Ec (MES), Rifai-Uddin Shikhoh (DinarStandard), Okky Irmanita (Rabu Hijrah), Sami Serdar (ICYF) YBH), Ir Fernanda Reza MM, PhD (Can) (IJBNet), Tony Prianto (Kemenkeu RI), Jhordy Kashoogie (Bank Indonesia), Hylmun Izhar (IsDB), dan Dr. Atila Karaman (SESRIC).

Baca juga: OIC Youth Indonesia dorong generasi muda wujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga: OIC Youth Indonesia harapkan negara Islam terhubung cegah radikalisme

Pewarta: Budhi Santoso
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024