Jakarta (ANTARA News) - Kebiasaan membagikan uang receh kepada sanak saudara menjadi tradisi di Hari Raya Idul Fitri di Indonesia dan ini dimanfaatkan betul para calo penukaran uang untuk memburu selisih dari usaha dadakan mereka.

Anas, nama samaran, salah satu calo di lapangan IRTI Monas mengaku beroperasi di kawasan Monas, kawasan Kota Tua Taman Fatahilah, dan terminal antarkota di Jakarta, mengaku mengambil selisih Rp10.000-Rp30.000 setiap penukaran uang di Monas.

Anas mematol 230 ribu jika ingin menukarkan pecahan Rp2.000 senilai Rp200 ribu, dan Rp110 ribu jika ingin menukarkan pecahan Rp5.000 dan Rp10.000 senilai Rp100 ribu.

"Saya biasanya tukar lewat belakang. Biasanya sekali tukar langsung Rp20 juta, itu campur ada yang dua ribu, goceng, ceban, sama 20 ribu rupiah. Abisnya kalau tukar di tempat penukaran uang hanya bisa tiga jutaan rupiah," kata Anas sambil memanggul tas besar hitam di lapangan IRTI Monas Jumat malam tadi.

Sementara di kawasan Kota Tua, Taman Fatahilah, calo yang lebih didominasi perempuan lebih berani menjajakan uang receh dagangannya dengan kerap langsung menghampiri calon pembeli.

"Pokoknya di sini tuker 100 ribu jadi 110 ribu (rupiah), 200 ribu jadi 220 ribu (rupiah)," kata Murni (nama samaran) yang beroperasi di kawasan ini.

Wanita parah bayu ini mengaku membeli uang receh itu dari salah satu bandar. Harga yang sama dipatok di Stasiun Kota.

"Kalau beli sekarang lebih murah. Besok kan bank sudah pada tutup, jadi harganya bisa saja naik," kata Nina (nama samaran) yang berjualan di sekitar stasiun Kota.

Dia melanjutkan, "Saya masih pengecer, neng, jadi kalo bandarnya naikkin harga, saya juga."

Pada 1-25 Juli sebanyak tiga belas mobil penukaran uang disediakan oleh dua belas bank, yakni Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, BTN, Bank DKI, CIMB Niaga, BJB, Permata Bank, BNI Syariah, BII, dan Bank Muamalat, sedangkan satunya lagi dari Bank Indonesia di lapangan IRTI Monas. Namun masih saja ada pembeli yang menukar uang pada calo.

Sodikin salah satu menukar uang pada calo mengaku, "Tadi saya tukerin 1,5 juta (rupiah), campur-campur dan dikenakan tambahan 150 ribu (rupiah). Saya telat jadi tidak bisa tukar di bank".

Pewarta: Okta Antikasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014