BP Batam berupaya meningkatkan akurasi data lahan, memperluas akses bagi pelaku usaha, serta memperbarui kriteria penilaian untuk kelayakan investor
Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah menyempurnakan sistem manajemen lahan (Land Management System/LMS) dalam rangka menarik minat investor dan meningkatkan pelayanan kelas internasional.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala BP Batam Purwiyanto, menyampaikan bahwa upaya penyempurnaan ini bertujuan menciptakan layanan yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel dalam pengelolaan lahan di Batam.
“Tujuan dari penyempurnaan ini adalah untuk memberi pelayanan yang lebih profesional. Dengan adanya sistem yang lebih akurat, kami berharap dapat memberikan rasa percaya kepada investor,” ujar Purwiyanto di Batam, Senin.
Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad menjelaskan bahwa selama ini pelayanan LMS lebih fokus pada alokasi lahan, sementara untuk peralihan dan perpanjangan lahan belum diakomodasi secara optimal.
“BP Batam berupaya meningkatkan akurasi data lahan, memperluas akses bagi pelaku usaha, serta memperbarui kriteria penilaian untuk kelayakan investor,” katanya.
"Kami rencanakan dalam waktu satu minggu perbaikan dapat selesai, setelah itu pelayanan akan dibuka secara terbatas untuk badan usaha,” tambahnya.
Saat ini, BP Batam mencatat bahwa lahan yang tersedia di seluruh Pulau Batam kurang dari 100 hektar, dengan sekitar 80 hektar yang telah memiliki Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
“Kami akan menyiapkan dua model untuk alokasi lahan. Yang pertama untuk kawasan-kawasan tertentu yang sudah siap akan dialokasikan melalui mekanisme tender atau kontes multipihak. Selebihnya akan dialokasikan secara reguler,” kata Sudirman.
Dengan upaya ini, BP Batam berharap dapat memperbaiki manajemen lahan dan meningkatkan daya tarik Batam sebagai destinasi investasi.
Dalam satu tahun ke depan, BP Batam menargetkan sistem LMS akan memiliki basis data yang lebih komprehensif dan transparan untuk memutuskan alokasi lahan, dan dikembangkan dengan mencontoh sistem manajemen lahan di Singapura.
Baca juga: BP Batam prioritaskan kepastian perizinan untuk tarik minat investor
Baca juga: Perbaikan database lahan, Sesmenko: Kita jaga investasi dengan kepastian berusaha
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024