Amman, Yordania (ANTARA) - Lebih dari 18.000 warga Lebanon telah memasuki wilayah Irak sejak Israel memulai serangan udara ke Lebanon pada akhir September, kata pihak berwenang Irak pada Minggu (10/11).

“Upaya sedang dilakukan untuk menerima tamu-tamu Irak dari Lebanon secara bertahap,” ujar Alaa al-Din al-Qaisi, juru bicara Otoritas Pelabuhan Perbatasan Irak, dalam pernyataan yang disampaikan kantor berita resmi INA.

Ia mengatakan arus masuk ini terjadi sesuai dengan perintah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani untuk mengizinkan para warga Lebanon masuk masuk tanpa visa.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa lebih dari 18.000 warga negara Lebanon telah tiba di Irak sejak 27 September.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon sejak akhir September atas alasan mengincar Hizbullah.

Serbuan itu memperburuk konflik lintas perbatasan yang sudah berlangsung sejak peran di Gaza pada Oktober tahun lalu.

Sudah lebih dari 3.100 orang terbunuh dan sedikitnya 13.800 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Irak serukan rapat darurat pemimpin Arab untuk hentikan agresi Israel

Baca juga: Serang Lebanon, Israel dituduh perluas perang di kawasan


 

PM Irak tengah upayakan gencatan senjata di Timur Tengah

 

Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024