...diperkirakan masih banyak lagi yang mengidap...Dekai (ANTARA News) - Sebanyak 41 orang warga Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, dipastikan terinfeksi virus HIV-AIDS setelah menjalani pemeriksaan medis.
"Ada 41 warga Dekai dinyatakan terinfeksi HIV-AIDS setelah periksa di VCT (Voluntary Counseling Test) Rumah Sakit Dekai, Yahukimo. Sebagian bersedia menjalani pengobatan berkelanjutan," kata Magda, penanggung jawab Klinik VCT Rumah Sakit Dekai, di Dekai, Yahukimo, Jumat.
Ia mengatakan, dari 41 orang pengidap HIV/AIDS itu baru 20 orang yang bersedia menjalani pengobatan berkelanjutan, sedangkan 21 orang lainnya masih bersikap pasif.
Bagi pengidap HIV/AIDS yang bersedia menjalani pengobatan, diberikan obat antiretroviral (ARV).
"Itu yang sudah positif terdeteksi, diperkirakan masih banyak lagi yang mengidap namun belum mau melakukan pemeriksaan VCT," ujarnya.
Menurut Magda, pengelola VCT Rumah Sakit Dekai, tidak hanya menunggu warga datang memeriksakan kesehatannya, namun mereka juga mendatangi rumah penduduk atas permintaan warga yang bersangkutan.
Dengan demikian, tes HIV/AIDS juga dilakukan dari rumah ke rumah, termasuk ibu hamil yang hendak bersalin di rumah sakit juga diperiksa.
"Sejauh ini ada tiga ibu hamil yang dinyatakan positif terinfeksi HIV-AIDS dan mereka bersedia berobat secara berkelanjutan," ujarnya.
Pengelola VCT Rumah Sakit Dekai juga mengapresiasi respons masyarakat setempat yang cukup antusias memeriksakan diri.
Pemeriksaan HIV/AIDS dilakukan bersamaan dengan penyakit lainnya seperti tubercolosis (TB), meskipun metoda pemeriksaannya berbeda.
"Pemeriksaan TB juga kami lakukan dari rumah ke rumah," ujar Magda.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo Bongga Sumule yang ditemui secara terpisah mengatakan, dorongan kepada warga untuk datang memeriksakan kesehatannya di klinik VCT terus dilakukan.
"Kami fasilitasi pemeriksaan kesehatan secara berkelanjutan, dan diharapkan warga memanfaatkan kesempatan itu," ujarnya.
(KR-MUS)
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014