Bekasi (ANTARA News) - Petugas Sentral Komunikasi Jasa Marga mencatat sebanyak 100 ribu lebih kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek pada puncak arus mudik Lebaran 1435 H/2014, pada Kamis (24/7) dan Jumat (25/7).
"Jumlah itu tercatat dalam data gardu masuk lalu lintas Cikarang Utama terhitung mulai H-5 atau Rabu (23/7) hingga H-3 atau Jumat (25/7)," kata Petugas Informasi dan Komunikasi Tol Jakarta-Cikampek Chairul Effendi di Senkom Jasa Marga, Jalan RA Kartini, Rawa Panjang, Bekasi Selatan, Jumat.
Data gardu masuk gerbang tanpa orang (GTO) Cikarang Utama menyebutkan kendaraan tersebut terpantau mengarah ke Cikampek dengan beragam barang bawaan yang terikat di bagian atas kendaraan maupun bus pengangkut pemudik.
Lonjakan armada pemudik di lokasi itu terjadi mulai 23 Juli 2014, dari semula volume rata-rata kendaraan mencapai 77 ribu kendaraan, melonjak menjadi 100 ribu lebih kendaraan.
Jumlah kendaraan pada puncak arus mudik itu diperkirakan melonjak hingga 10 ribu unit lebih dari kondisi serupa pada 2013 lalu.
Menurut Chairul, puncak arus mudik diprediksi menurun pada 26 hingga 27 Juli 2014 dengan rata-rata volume kendaraan sebanyak 60 ribu hingga 90 ribu unit.
Volume kendaraan diperkirakan kembali melonjak hingga 100 ribu unit lebih pada hari H Lebaran 28 dan 29 Juli 2014 karena mayoritas muslim melakukan perjalanan untuk bersilaturahmi jarak dekat.
"Rata-rata pemudik melakukan perjalanan malam hari hingga subuh karena mereka memilih berkendara di jam-jam tersebut agar tidak terkena macet dan terik matahari," katanya.
Chairul menambahkan, tingginya volume kendaraan yang mengarah ke Cikampek tidak sampai menimbulkan kepadatan yang berarti di sejumlah gerbang tol.
"Sejak H-4 gerbang tol Cikopo telah diberlakukan jalur satu arah yang akan berlaku hingga H+1 guna memecah arus kendaraan yang keluar melalui Cikampek," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014