"Saya minta tolong sebelum perayaan Natal tahun ini sudah selesai, tolong dipercepat tanggal 20 Desember 2024 selesai," kata Wakil Menteri (Wamen) PU Diana Kusumastuti di Jakarta, Senin.
Diana berpesan selama pelaksanaan untuk selalu menjaga kualitas konstruksi dan penyelesaian pekerjaan yang rapi agar aman dan nyaman digunakan oleh para jemaat saat beribadah.
"Pekerjaan harus rapi dan dikerjakan dengan baik dan teliti, karena Gereja Blenduk merupakan bangunan cagar budaya," ujarnya.
Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah menyelesaikan revitalisasi Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Semarang atau dikenal dengan Gereja Blenduk yang berada di kawasan Kota Lama, Kota Semarang.
Diharapkan dengan dukungan peremajaan infrastruktur keagamaan ini dapat meningkatkan upaya hidup rukun bersama untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai moral.
Rehabilitasi Gereja Blenduk mulai dikerjakan sejak 8 Mei 2024 dan selesai sesuai kontrak 31 Desember 2024 dengan progres konstruksi saat ini 71 persen.
Pekerjaan rehabilitasi Gereja Blenduk menggunakan biaya APBN senilai Rp26,2 miliar yang digunakan untuk rehabilitasi bangunan tambur dan menara, pekerjaan atap kubah dan cupola, portico dan rumah lonceng, pekerjaan ME (CCTV, genset, tata suara, tata udara, penerangan, fire alarm), serta pekerjaan lanskap, drainase dan toilet.
Gereja Blenduk merupakan Gereja Kristen di Jawa Tengah yang dibangun pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1753. Bangunan Gereja pernah dilakukan rehabilitasi sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1895 dan 2003.
Gereja Blenduk terletak di kawasan Kota Lama tepatnya di Jalan Letjen Suprapto No. 32 Kota Semarang. Selain sebagai tempat peribadatan, Gereja Blenduk juga menjadi salah satu objek wisata religi sekaligus sejarah di Kota Semarang.
Baca juga: Kementerian PU lakukan studi kelayakan terkait tanggul laut di Jakarta
Baca juga: PU kerahkan alat berat bantu penanganan bencana Gunung Lewotobi NTT
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024