Pekanbaru (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun lebih untuk membangun jaringan pipa di Riau yang menghubungkan Kota Duri, Kabupaten Bengkalis ke Kota Dumai yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2016.
"Kita menyiapkan investasi Rp1 triliun lebih untuk mengalirkan gas dari Duri ke Dumai melalui pipa dan material pendukung dengan jarak 100 kilometer," ujar General Manager PGN Strategic Business Unit (SBU) III Sumbagut Yosviandry di Pekanbaru, Jumat.
Sesuai rencana, lanjutnya, PGN akan mendistribusikan gas ke Dumai bagi kalangan dunia industri, kemudian sektor jasa seperti perhotelan, restoran, rumah makan dan pelanggan rumah tangga di daerah yang dijuluki kota pelabuhan tersebut.
Dalam merealisasikan niatnya tersebut, maka dibutuhkan berbagai material seperti pipa untuk mengalirkan gas baik yang berukuran besar maupun kecil, sistem monitoring gas dan lain sebagainya yang membutuhkan biaya besar.
"Untuk material dan lain-lain itu tidak kurang dari Rp1 triliun. Sedangkan untuk lahan, kami tidak melakukan pembebasan karena menggunakan bahu jalan raya yang menhubungkan Duri-Dumai sepanjang 100 kilometer," katanya.
Menurutnya, PGN menargetkan pada tahun ini akan dilaksanakan tender pengadaan konstruksi pipa sepanjang 100 kilometer yang diharapkan dapat langsung dikerjakan oleh pemenang tender untuk mengalirkan gas diwilayah itu.
"Awal 2016, kita sudah dapat mengalirkan gas dari Sumatra Selatan ke industri dan rumah tangga yang berada di Dumai. Rencananya, pipa Duri-Dumai akan dilanjutkan hingga Sumatra Utara ke tahap berikutnya, sehingga menjadi solusi terkait krisis energi di wilayah itu," ucapnya.
Kepala Area PGN Pekanbaru Wendi Purwanto menambahkan, saat ini pelanggan PGN di provinsi itu hanya terbatas pada dunia industri seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) di Perawang, Kabupaten Siak dengan kebutuhan 17 standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd).
Kemudian dua perusahaan penghasil minyak dan gas bumi (migas) yang dijadikan untuk tenaga listrik yakni Pertamina Lirik yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Pertamina Ukui yang berada di Kabupaten Pelalawan masing-masing sebesar satu mmscfd.
"Sampai saat ini pelanggan komersil kami, baru hanya untuk industri. Sedangkan pelanggan seperti dari hotel, restoran, rumah makan dan masyarakat, belum bisa kami layani karena keterbatasan pasokan dan jaringan," katanya.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014