Jakarta (ANTARA) - Curug Citambur berada di Desa Karangjaya, Kecamatan Pairkuda, Kabupaten Cianjur, dan di ketinggian 1.400 Mdpl. Destinasi wisata alam air ini selalu berhasil menarik para wisatawan untuk berkunjung.

Dengan pemandangan yang cantik, air terjun yang deras, dan suasana yang dingin, Curug Citambur menjadi tempat alam yang sangat populer untuk melepaskan penat dari hiruk-pikuk perkotaan.

Dibandingkan dengan curug lainnya, Curug Citambur merupakan salah satu air terjun paling tinggi di Jawa Barat dengan memiliki ketinggalan hingga 130 meter.

Pesona yang unik dari Curug Citambur yakni terdapat tiga tingkatan air terjun. Tingkat puncak curug yang berada di ketinggian 3 meter, tingkat tengah di ketinggian 166 meter, dan tingkat bawah di ketinggian 12 meter.

Bebatuan dan tebing Curug Citambur sering menjadi pilihan latar spot foto para pengunjung. Tak hanya itu, curug yang dikelilingi pepohonan hijau dan perbukitan ini menambah kesan alaminya. Bagi yang suka berfoto-foto, nuansa alam seperti ini bisa menambah koleksi foto instagrammable yang semakin aesthetic.

Tingginya curug dan aliran air terjunnya yang sangat deras menciptakan kabut tipis di sekitarnya. Kabut yang timbul ini pun semakin menambah kecantikan Curug Citambur dan daya tarik para pengunjung.

Suara air terjun yang begitu keras merupakan asal usul dari penyebutan nama curug ini. Dahulu, suara yang terdengar "bergedebum" mirip suara alat musik tambuh yang dipukul berasal dari jatuhnya air dari aliran curug.

Kisah lainnya, Curug Citambur dikaitkan pada masa Kerajaan Tanjung Angina. Hal ini disebabkan terdapat batu yang bentuknya mirip kursi dan dipercayai tempat duduk raja.

Konon, kerajaan yang wilayahnya dekat dengan curug ini adalah Kerajaan Tanjung Anginan yang dipimpin Raja Prabu Tanjung Anginan. Kerajaan tersebut berpusat di Pasirkuda yang saat ini masuk dalam wilayah Desa Simpang dan Desa Karangjaya.

Kendati demikian, hal ini diyakini bahwa Curug Citambur merupakan tempat pemandian raja tersebut yang diiringi suara tambur oleh para pengawalnya hingga terdengar jauh sampai ke telinga warga Pasirkuda.

Curug Citambur terbuka secara umum untuk para wisatawan yang ingin berkunjung. Sebelum masuk wilayah curug, para wisatawan wajib membeli tiket seharga Rp10.000. Tiket masuk biaya parkir transportasi mobil seharga Rp5.000 dan motor seharga Rp3.000.

Fasilitas umum yang tersedia di Curug Citambur antara lain tempat parkir, warung kuliner, mushola, kamar mandi, tempat penginapan, dan objek wisata outbound. Curug Citambur mulai buka dari pukul 07.30-16.30 WIB.

Akses menuju Curug Citambur dari Jakarta bisa melewati jalur Sukanagara, Tanggeung, lalu Pasirkuda. Sedangkan, dari Bandung melalui jalur Soreang, Ciwidey, Rancabali, Sinumbra, lalu Pasirkuda.


Baca juga: Curug Pangeran: Sejarah, lokasi, dan harga tiket masuk

Baca juga: Curug Cilember destinasi wisata di Bogor, lokasi dan harga tiketnya

Baca juga: Apa itu curug dan bagaimana proses terbentuknya?

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024