Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan pesawat tempur itu menyasar kota Deir Qanoun Ras Al-Ain di distrik Tyre, menewaskan enam anggota Pramuka Islam -- para relawan dalam operasi medis darurat dan pertahanan sipil -- serta seorang paramedis dari Asosiasi Kesehatan Islam -- sebuah organisasi amal.
Serangan di Deir Qanoun Ras Al-Ain juga menewaskan seorang warga sipil dan melukai 12 orang lainnya.
Kementerian juga melaporkan bahwa serangan udara di kota Ain Baal di Tyre melukai tiga anggota Pramuka Islam.
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon, lima anggota Pramuka Islam tewas dalam serangan udara di kota Hanouiyeh di Tyre.
Kementerian mengecam serangan Israel yang terus-menerus menyasar paramedis sebagai “kejahatan perang berkelanjutan yang tidak dapat dicegah komunitas internasional yang bertanggung jawab menegakkan hukum kemanusiaan internasional untuk mencegah kekerasan dan genosida.”
Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa serangan udara Israel di lingkungan Al-Midan di Nabatieh melukai 12 orang.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Lebanon sejak akhir September dengan alasan menargetkan sasaran Hizbullah, dalam peningkatan konflik lintas perbatasan yang telah berlangsung selama setahun sejak dimulainya perang di Gaza.
Lebih dari 3.100 orang tewas dan lebih dari 13.900 terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memulai serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel paksa penduduk di pinggiran selatan Beirut untuk evakuasi
Baca juga: Pasukan Israel gunakan bom fosfor untuk menyerang Lebanon selatan
Baca juga: Kian gencar, pesawat tempur Israel gempur Beirut selatan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024