Keberadaan simulator pesawat latih Grob G120 TP-A itu bertujuan menyiapkan siswa agar lebih siap dalam memasuki tahapan pendidikan terbang yang sesungguhnya,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta memiliki simulator pesawat latih Grob G120 TP-A untuk membina kemampuan dan keterampilan para siswa penerbang.

"Keberadaan simulator pesawat latih Grob G120 TP-A itu bertujuan menyiapkan siswa agar lebih siap dalam memasuki tahapan pendidikan terbang yang sesungguhnya," kata Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Agus Munandar di Yogyakarta, Kamis.

Pada peresmian gedung dan simulator pesawat latih Grob G120 TP-A di Skadik 104, ia mengatakan hal itu dimaksudkan untuk membentuk kebiasaan dan keselamatan sebelum memasuki tahap bina terbang.

Menurut dia, kehadiran pesawat latih Grob G120 TP-A merupakan jawaban atas tantangan dari proses modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) di TNI AU yang sedang dan akan terus berjalan.

Tantangan yang semakin berat tersebut menjadikan Lanud Adisutjipto khususnya Wingdik Terbang sebagai pelaksana pendidikan Sekolah Penerbang juga harus mempersiapkan diri sedini mungkin.

"Tahapan pendidikan yang sekarang berjalan merupakan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang diharapkan," katanya.

Ia mengatakan pesawat latih Grob adalah pesawat buatan Jerman yang digunakan untuk latih dasar. Pesawat itu merupakan pesawat latih terbaru TNI AU yang tiba di Lanud Adisutjipto setahun lalu. Keberadaannya menggantikan pesawat latih Bravo.

"TNI AU memilih pesawat Grob untuk pesawat latihnya karena pesawat tersebut dinilai yang terbaik untuk sekolah penerbang. Pesawat Grob mampu melakukan manuver yang cukup ekstrem," katanya.

Komandan Skadik 104 Letkol Pnb Rizaldy Efransa mengatakan gedung simulator pesawat latih Grob G120 TP-A itu memiliki enam unit simulator.

Keberadaan simulator itu akan bermanfaat untuk membina kemampuan dan keterampilan para siswa penerbang khususnya sebelum mereka terbang dengan pesawat terbang yang sesungguhnya.

Menurut dia, keberadaan simulator itu dapat mempermudah dan menjadikan proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien termasuk mengantisipasi situasi "emergency".

"Dengan adanya simulator tersebut keahlian dan kemampuan para pilot pesawat jet tempur TNI AU dapat terus diasah dan ditingkatkan dengan efektif dan efisien," katanya.
(B015/M008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014