Pilpres 2014, bukan hanya pertarungan para capres dan partai politik, namun juga pertarungan lembaga survei. Lembaga survei akan dinilai atau diverifikasi oleh publik dengan hasil resmi KPU. Di situlah publik bisa menilai, kredibiltas lembaga survei,

Jakarta (ANTARA News) - Jajaran Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa lembaga tersebut memiliki pencapaian tiga program sukses selama proses Pemilu Presiden (Pilpres) mulai pertengahan April hingga 22 Juli 2014.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi (Cikom)-LSI Toto Izul Fatah mengemukakan hal tersebut pada acara buka puasa dengan jajaran pers, di Jakarta, Kamis petang.

"Pilpres 2014, bukan hanya pertarungan para capres dan partai politik, namun juga pertarungan lembaga survei. Lembaga survei akan dinilai atau diverifikasi oleh publik dengan hasil resmi KPU. Di situlah publik bisa menilai, kredibiltas lembaga survei," katanya.

Toto menjelaskan, hasil rekapitulasi KPU pada 22 Juli 2014 menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 53,15 persen, dan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 46,85 persen.

"Pilpres kali ini, bagi LSI adalah pilpres yang istimewa. LSI mencatatkan 3 rekor sukses sekaligus. Ketiga sukses tersebut adalah sukses survei, sukses exitpoll & quick count, dan sukses sebagai konsultan politik," pungkasnya.

Sementara itu, peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, tiga sukses tersebut dan LSI sejak 2004 telah tiga telah aktif menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan pemilu merupakan sebuah rekor yang mungkin sulit diikuti oleh lembaga survei lainnya.

Adapun tiga program sukses dalam Pilpres 2014, yaitu pertama, sukses survei. Selama pelaksanaan pilpres, pasca Pileg 9 April sampai 9 Juli 2014, LSI adalah lembaga yang paling banyak melakukan survei nasional sebanyak lima kali dilakukan sejak April hingga Juli 2014.

Survei terakhir LSI dilakukan pada 2-5 Juli 2014. Di saat itu LSI merilis hasil survei tersebut pada konferensi pers 7 Juli 2014 (H-2) dengan judul "Kebangkitan Seminggu Terakhir". Kesimpulan survei tersebut menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi-JK menjauh dari elektabilitas Prabowo-Hatta. Pada H-2 tersebut elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,80 persen, dan elektabilitas Prabowo-Hatta 44,20 persen.

"Dengan swingvoters (massa mengambang) masih sebesar 8,0 persen. Selisih kedua pasangan capres sebesar 3,60 persen. Hasil survei tersebut terbukti. Rekapitulasi suara oleh KPU menunjukkan bahwa Jokowi-JK adalah pemenang pilpres 2014," kata Adjie.

Kedua, sukses "exitpoll dan quick count". Pada 9 Juli 2014, LSI melakukan exitpoll dan quick count sekaligus Exitpoll dilakukan dengan menggunakan 8.000 responden di seluruh propinsi di Indonesia. Dan quick menggunakan 2.000 TPS di seluruh propinsi di Indonesia.

Pada pukul 14.00 WIB, LSI lah yang pertama kali mengumumkan presiden-wakil presiden terpilih versi exitpoll. Pengumuman hasil exitpoll ini disampaikan langsung oleh Pendiri LSI Denny JA kepada media massa yang hadir di kantor LSI dengan sebuah statement "Selamat datang presiden baru kita, Jokowi-JK". Hasil exitpoll menunjukan pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 52 persen dan pasangan Prabowo-Hatta-JK memperoleh dukungan 48 persen. Hasil exitpoll ini terbukti.

Pada jam 15.30 WIB, LSI pun merilis hasil quick count (hitung cepat). LSI merilis hasil hitung cepat dengan data masuk sebesar 98,05 persen. Pada posisi data masuk tersebut, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53,37 persen dan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 46,67 persen.

Adjie mengatakan, jika dibandingkan dengan hasil resmi KPU (53,15 persen vs 46,85 persen ), maka simpangan absolut, antara hasil hitung cepat LSI dengan KPU hanya 0, 22 persen (dibawah 1 persen). LSI tercatat sebagai salah satu dari tiga lembaga paling presisi, jika datanya dihitung dengan data masuk 98,05 persen.

Namun jika yang dibandingkan dengan hasil KPU adalah data masuk 100 persen quick count LSI. Maka LSI adalah lembaga paling presisi diantara lembaga survei lainnya. Selisih absolut antara hasil hitung cepat LSI dengan KPU hanya 0,15 persen. Data masuk 100 persen LSI, menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53,30 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta sebesar 46,70 persen.

Ketiga, sukses konsultan politik. Dalam pilpres 2014, Divisi Konsultan (pemenang) LSI dikontrak resmi oleh tim Kampanye Nasional Jokowi-JK untuk membantu memenangkan pasangan ini. Kontrak resmi tersebut dimulai pada tanggal 20 Juni 2014. Hanya kurang lebih 20 Hari sebelum pilpres dilaksanakan.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014