Islamabad (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat ledakan yang terjadi di sebuah stasiun kereta api di Kota Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, pada Sabtu (9/11), bertambah menjadi 25 orang, demikian menurut otoritas kesehatan dan kepolisian setempat.
Saat mengonfirmasi korban jiwa, Waseem Baig, koordinator media kementerian kesehatan untuk Provinsi Balochistan, mengatakan kepada Xinhua bahwa jumlah korban tewas bertambah setelah sedikitnya lima orang yang terluka meninggal dunia akibat luka-lukanya saat dirawat.
Pejabat kesehatan tersebut mengatakan bahwa 62 orang mengalami luka-luka dalam ledakan bom itu, dan puluhan orang telah dibawa ke rumah sakit militer di kota tersebut untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Menurut dia, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah lagi mengingat beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis.
Pascaserangan tersebut, otoritas terkait mulai melakukan pemeriksaan mendadak di berbagai bagian Kota Quetta dengan mengerahkan pasukan polisi dan penegak hukum tambahan untuk meningkatkan keamanan.
Kelompok terlarang Tentara Pembebasan Balochistan mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu dalam rilis pers yang dibagikan kepada media dan di platform media sosial.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan itu dan memerintahkan pihak rumah sakit untuk memberikan perawatan medis sebaik mungkin kepada para korban luka.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024