Moskow (ANTARA News) - Brasil akan menyebarkan gerombolan nyamuk hasil rekayasa genetika untuk melawan demam berdarah, penyakit tropis akut yang memengaruhi lebih dari 50 juta orang setiap tahun, demikian laporan majalah New Scientist.
Menurut New Scientist, satu perusahaan bioteknologi berbasis di Inggris, Oxitec, berencana untuk membuka pabrik di Campinas untuk meningkatkan hingga jutaan "makhluk penghisap darah" hasil rekayasa genetika itu dan melepaskan mereka ke alam liar untuk kawin dengan nyamuk betina, yang keturunannya akan mati sebelum mencapai usia dewasa.
RIA Novosti melaporkan, Oxitec berharap ini akan membantu mengurangi jumlah serangga pembawa demam berdarah.
Tidak ada vaksin untuk mencegah demam berdarah ini, yang juga disebut demam ngilu. Itu berarti yang bisa dilakukan hanya menyemprotkan insektisida pada area yang luas untuk membunuh nyamuk sebanyak mungkin.
Perusahaan Inggris yang mengembangbiakkan nyamuk itu berencana menyebarkan kawanan nyamuk itu di kota Jacobina di Bahia, negara bagian Brasil yang merupakan salah satu daerah yang paling terpengaruh demam berdarah di negeri ini.
(Uu.H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014